![]() |
Adegan simulasi yang menggambarkan kericuhan di lokasi TPS Begadung, Kamis 14 Desember 2017 (matakamera/ist) |
by NW Nugraha
matakamera, Nganjuk – Pemungutan suara Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Nganjuk berlangsung ricuh, Kamis 14 Desember 2017. Proses penghitungan suara di TPS dianggap tidak fair, hingga pendukung salah satu calon bupati marah dan merusak fasilitas TPS.
Suasana panas dan mencekam hingga anggota Linmas yang melakukan penjagaan kalang kabut, menghadapi massa yang beringas. Kursi yang ada di TPS dibanting, hingga hancur. Papan nama dirobohkan.
Hampir semua fasilitas TPS 1 Begadung dirusak massa yang memprotes penghitungan suara. Kejadian tragis ini terjadi di TPS 1 Kelurahan Begadung, Kecamatan Kota Nganjuk.
Untuk mengendalikan massa yang semain beringas, Linmas meminta batuan dari kepolisian dan TNI. Saat petugas datang massa tetap tidak terkendali, sehingga salah seorang yang diduga provokator diamankan ke Mapolsekta Nganjuk. Setelah provokator diamankan, akirnya massa dapat dikendalikan dan proses Pemilukada dilanjutkan.
Rupanya, kericuhan itu adalah adegan simulasi, dalam apel akbar PAM Swakarsa Pemilukada di GOR Bung Karno Nganjuk. Abdul Wakid Plt Kasatpol PP Nganjuk mengatakan, simulasi untuk memberikan bekal, dan menguji kesiapan Linmas dalam, melaksanakan Pemilukada tahun 2018 mendatang.
"Pemkab Nganjuk akan menerjunkan ribuan Linmas yang disiagakan di setiap kecamatan, guna membantu kelancaran proses Pemilukada," kata Abdul Wakid.
Apel akbar yang di gelar di GOR Begadung, mengundang unsur Satpol PP se Jawa Timur, Forpimda Nganjuk, TNI-Polri, KPU dan banyak undangan lain.(nw/ab/2017)
0 komentar:
Posting Komentar