Anggota DPR-RI Mohammad Suryo Alam menyapa para kades dan tamu undangan di Pendopo Kabupaten Nganjuk, sebelum memberikan kiat pengelolaan Dana Desa, 15 Maret 2018 (matakamera/foto : AF) |
by Panji Lanang Satriadin
matakamera, Nganjuk – Tak kurang dari 264 kepala desa (kades) se-Kabupaten Nganjuk bertatap muka langsung dengan Anggota DPR-RI Mohammad Suryo Alam AK, MBA, di Pendopo Pemkab Nganjuk, Kamis pagi 15 Maret 2018.
Mereka dipertemukan dalam forum Desiminasi Anggaran Dana Desa, yang digelar Kementerian Keuangan RI, sebagai mitra kerja Suryo Alam.
Tak sekadar hadir, Suryo yang memang memiliki kedekatan emosional dengan masyarakat Nganjuk, berkesempatan membeberkan kiat dan ‘jurus jitu’ mengelola dana desa, di depan ratusan kades dan tamu undangan lainnya.
Salah satunya, dengan memaksimalkan program Padat Karya. Legislator Senayan yang kini duduk di Komisi X itu menjelaskan, anggaran dana desa sebenarnya sangat bisa dimanfaatkan mempercepat pertumbuhan ekonomi desa. Caranya dengan melahirkan kegiatan-kegiatan yang langsung menyentuh masyarakat dan melibatkan peran mereka.
Anggota DPR-RI Mohammad Suryo Alam saat memaparkan kiat efektif mengelola Dana Desa, di hadapan ratusan kades dan para pejabat se-Kabupaten Nganjuk, 15 Maret 2018 (matakamera/foto : Panji) |
Selain itu, lanjut Suryo Alam, dana desa juga bisa dimanfaatkan untuk menggelar kegiatan yang mempercepat pertumbuhan ekonomi kerakyatan desa, seperti membantu percepatan produk lokal.
“Menguatkan apa yang dimiliki desa sehingga memiliki nilai jual tinggi, dan membuat desa bisa lebih mandiri,” ujarnya.
Usai memberikan pemaparan, kepada wartawan Suryo Alam juga mengakui, bahwa Kabupaten Nganjuk memang istimewa di matanya. Apalagi, sudah bertahun-tahun dia secara rutin blusuka dari desa ke desa di Kabupaten Nganjuk, sebagai daerah yang diwakilinya di parlemen.
Suryo Alam bersama pejabat Kemenkeu dan Pemkab Nganjuk meninjau stan produk lokal di arena acara Desiminasi Dana Desa, 15 Maret 2018 (matakamera/foto : AF) |
Sementara itu, Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu RI Dr. Boediarso Teguh Widodo, ME, yang juga hadir dan tampil sebagai pemateri mengatakan, Kabupaten Nganjuk merupakan salah satu daerah yang lebih dulu mendapat kucuran Dana Desa. Untuk itu, Kemenkeu menilai perlu melakukan pengawalan agar skema DD Padat Karya ini berjalan sesuai dengan yang telah ditentukan.
“Dana desa tahap satu di Kabupaten Nganjuk sudah dicairkan. Ini bagus sekali mengingat banyak daerah yang belum mencairkan. Artinya, lebih cepat pencairan maka pelaksanaan kegiatan juga lebih cepat, dampaknya akan langsung terasa di masyarakat, maka dari itu diseminasi ini adalah kesempatan kita untuk memberi informasi kepada para Kepala Desa bagaimana tata cara yang baik untuk mengelola dana desa tersebut,” terangnya.
“Faktor-faktor tersebut yang nantinya akan memutar roda ekonomi desa, dan menimbulkan dampak luar biasa untuk menumbuhan kemajuan desa,” katanya mempaparkan sembari menambahkan menambahkan untuk saat ini di seluruh indonesia, dana desa yang sudah tersalur sekitar Rp 7,2 triliun dari Rp 12 triliun.
Ratusan kepala desa dan para pejabat Nganjuk yang hadir serius mendengarkan pemaparan soal Dana Desa Padat Karya (matakamera/ist) |
“Kepala Desa harus bekerja sesuai proporsinya ketika mendapat amanat penggunaan dana desa. Jangan malah jadi kesempatan korupsi!” ujarnya.
Menurut Gus Wachid, adanya program dana desa ini harus menjadikan para kepala desa semakin semangat membangun desanya menjadi lebih baik, dengan mengedepankan kegiatan yang lebih padat karya/ dan bermanfaat bagi masyarakat banyak.
Pantauan di lokasi acara, tampak hadir pula Direktur Pendapatan dan Kapasitas Keuangan Daerah Lisbon Sirait, S.E., M.E., sebagai penyelenggara kegiatan Desiminasi Dana Desa di Kabupaten Nganjuk, Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Nganjuk Ir. Agoes Soebagijo, Ketua DPRD Kabupaten Nganjuk Drs. Puji Santoso, dan pejabat pemerintahan lingkungan Kabupaten Nganjuk, serta tamu undangan yang terdiri kepala desa dan Muspika se-Kabupaten Nganjuk.
(ab/ads/2018)
0 komentar:
Post a Comment