ilustrasi |
Edited by Panji LS
matakamera, Kediri - Sudah 87 orang nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang melapor ke Polda Jawa Timur. Mereka melaporkan karena saldonya berkurang secara misterius.
"Kemarin ada 33 nasabah BRI yang melapor, hari ini bertambah menjadi 87 orang dan bisa jadi akan terus bertambah," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera, Rabu, 14 Maret 2018, seperti dilansir Antara.
Dia mengatakan 87 korban nasabah BRI yang melapor ke kepolisian semuanya berasal dari wilayah Kediri, Jawa Timur. Sebanyak 33 orang di antaranya tercatat sebagai nasabah BRI Unit Ngadiluwih dan 54 orang nasabah dari BRI Unit Purwokerto.
"Dua kantor unit BRI itu semuanya berlokasi di wilayah Ngadiluwih, Kediri," katanya.
Menurut Barung, BRI telah memblokir rekening dari semua korban yang telah melapor.
Rata-rata korban merasakan transaksi misterius yang terjadi pada tanggal 10 dan 11 Maret lalu.
"Korban nasabah BRI ini tiba-tiba menerima pesan singkat yang menginformasikan saldonya berkurang antara Rp 500 ribu hingga Rp 10 juta. Padahal mereka sama sekali tidak melakukan transaksi," katanya.
Barung memastikan Polda Jatim telah menurunkan tim dari Sub Direktorat Perbankan Direktorat Reserse Kriminal Khusus untuk membantu penyelidikan di Kepolisian Resor (Polres) Kediri.
Menurut dia, selain dari pihak kepolisian, BRI juga telah menurunkan tim untuk menyelidiki apa yang sedang terjadi, termasuk dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Kami masih menyelidiki perkara ini," ucap Barung.
Sementara itu, hingga saat ini polisi belum membeberkan dugaan modus operandi yang dilakukan. Namun, ada dugaan atau tidak menutup kemungkinan adanya keterlibatan internal bank.
“Tim Polda Jatim diterjunkan untuk menelusuri sebenarnya apakah oknum internal (Bank BRI, red) yang melakukannya atau dari luar,” jelas Kombespol Barung, seperti dilansir koranmemo.com Rabu 14 Maret 2018.
Uang Nasabah yang Hilang Diganti
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menyebut dugaan kejahatan skimming atas apa yang menimpa puluhan nasabahnya di Kediri.
Sekretaris Perusahaan BRI Bambang Tribaroto mengatakan, menilik pada kejadian dugaan skimming yang terjadi di Kediri, BRI telah menyelesaikan investigasi internal secara cepat. Dia mengklaim seluruh dana nasabah yang hilang telah dikembalikan secara penuh.
BRI juga telah mengambil langkah preventif untuk mengantisipasi terjadi hal serupa dengan berbagai langkah yang utamanya dalam rangka untuk mengamankan uang nasabah baik dari sisi teknologi maupun kebijakan. BRI juga terus mengimbau nasabah agar mengganti PIN secara berkala, untuk melindungi transaksinya.
Selain itu, BRI juga sudah menampilkan tayangan pada layar ATM berupa imbauan untuk menutupi tangan saat memasukkan PIN, nasabah juga diimbau mengaktifkan SMS notifikasi sehingga dapat langsung mengetahui apabila terjadi kejanggalan transaksi pada rekening.
Bambang juga meminta nasabah untuk meng-install BRI Mobile yang memiliki fitur disable card yang memungkinkan nasabah menon-aktifkan rekening langsung dari handphone sehingga semakin menambah keamanan rekening nasabah.
“BRI terus melakukan edukasi bagi nasabahnya serta masyarakat secara umum dalam mengamankan transaksi perbankan sehari-hari,” pungkas Bambang.
(ds/ab/2018)
0 komentar:
Post a Comment