Foto gambar banner berlogo PDIP, yang heboh di medsos Facebook, bertuliskan dukungan untuk cabup-cawabup Hanung-Bima (matakamera/source : Facebook) |
Edited by Panji LS
matakamera, Nganjuk – Medsos di Nganjuk sedang ramai membahas sebuah postingan foto, yang menampilkan banner di tepi jalan bertuliskan pesan politik.
Banner itu disoroti netizen, lantaran berisi kalimat dukungan untuk paslon Pilkada Nganjuk nomor urut 2, yaitu Siti Nurhayati-Bimantoro Wiyono (Hanung-Bima).
Padahal, pada bagian atas banner terdapat logo partai politik PDIP, yang diketahui sebagai pengusung resmi paslon nomor urut 1, Novi Rahman Hidayat-Marhaen Djumadi.
Lengkapnya bunyi kalimat banner berlatar putih itu adalah : “PDI Perjuangan Partaiku, Siti Nurhayati/Hanum & Bimo Bupatiku, Saiful & Puti Gubernurku, Joko Widodo Presidenku”
Postingan foto yang diunggah pemilik akun Facebook Lusiana Farella, di grup Facebook Nganjuk Raya pada 16 April 2018 itu, langsung menuai respons beragam dari netizen. Sampai saat ini, postingan itu sudah mendapat 131 like dan 86 komentar.
Menyikapi hal itu, pemerhati politik Nganjuk Totok Budi Hartono berpendapat, sangat wajar jika ada elemen sebuah parpol yang merasa cocok dengan paslon tertentu, meskipun tidak diusung partainya.
Dalam hal ini, ada kader PDIP Nganjuk baik secara perorangan maupun kelompok yang mendukung Hanung-Bima.
“Paslon tidak hanya dipilih oleh pemilih rasional atau pemilih cerdas, tapi juga dipilih oleh pemilih emosional atau pemilih romantis, yang hampir sebagian besar pemilih PDIP,” terangnya.
Totok menambahkan, secara struktural PDIP memang mengusung Novi – Marhaen. Namun, secara personal di tubuh partai berlambang banteng itu juga banyak yang mendukung paslon lain, contohnya ke Hanung-Bima. “Hal tersebut sangat rasional,” imbuhnya.
Menurut Totok, ini bisa juga disebabkan lunturnya kepercayaan terhadap partai, sehingga muncul sikap lebih baik punya pilihan sendiri, daripada dipilihkan atau diarahkan partai.
“Ini salah satu bentuk ekspresi dari pemilih yang berseberangan dengan partainya,” papar pria yang juga berprofesi sebagai advokat ini.
Sementara itu, dikonfirmasi wartawan pada Senin 16 April 2018 lalu, cawabup Nganjuk Marhaen Djumadi yang juga pengurus DPD PDIP Jawa Timur menanggapi, rekomendasi dari partai DPP PDI Perjuangan sudah jelas ke paslon Novi – Marhaen.
Karena itu, seluruh kader harus taat atas instruksi partai. Jika ada pilihan selain Norma berarti dia bukan kader partai.
“Andai ada kader yang mbalelo (mendukung paslon lain, red), pasti ada punishment (sanksi hukuman) dari partai, baik DPC, DPD ataupun DPP. Jika ada satu orang kader mbalelo, saya kira tidak menjadi masalah, karena kami yakin PDIP tetap solid, baik senior partai maupun kader militan,” tegasnya.
Marhaen juga mengklaim, seluruh partai pengusung maupun partai pendukung Novi -Marhaen tetap kompak. “Kami solid dengan target kemenangan 60 - 70 persen,” pungkasnya.
(ds/ab/2018)
0 komentar:
Post a Comment