Hanung-Bima jadi rebutan berfoto warga dan simpatisan, usai tampil dalam Debat Publik Pilkada Nganjuk putaran kedua, Selasa malam 24 April 2018 (matakamera/foto : HBC) |
by Panji LS
matakamera, Nganjuk – Pasangan cabup-cawabup Nganjuk nomor urut 2, Siti Nurhayati-Bimantoro Wiyono (Hanung-Bima) menjadi bintang dalam debat publik putaran kedua, Pilkada Nganjuk 2018, yang berlangsung di Gedung Wanita Nganjuk, Selasa malam 24 April 2018.
Pasangan ini mampu tampil dengan percaya diri, serta menjawab setiap pertanyaan dari calon lain dengan tangkas, afisien, dan mudah dipahami masyarakat.
Kekompakan pasangan ini tampak ketika gagasan yang disampaikan Cabup Hanung, yang memang sudah berpengalaman menjadi Bupati Nganjuk, bisa dijabarkan secara lebih rinci dan gamblang oleh cawabupnya, Bimantoro Wiyono.
Contohnya, pada saat sesi debat antar kandidat, Cawabup Bima menjabarkan masih tingginya jumlah warga miskin di Kabupaten Nganjuk, yang hingga saat ini sebanyak 127 ribu jiwa, dari total jumlah penduduk. Bahkan, tingkat kemiskinan di Nganjuk ini lebih tinggi dari pada rata-rata angka kemiskinan tingkat nasional maupun Jawa Timur.
Solusi yang ditawarkan melalui program pemberdayaan masyarakat, dan pemenuhan lapangan pekerjaan baru yang akan diwadahi dalam UKM Center.
Imam Muhdi, pemerhati masalah sosial Nganjuk yang mengikuti jalannya debat berpendapat, jawaban Cawabup Bima sangat rasional dan bisa diterima. Berbeda dengan jawaban kandidat lain, yaitu Cawabup Marhaen Djumadi, yang cenderung menyalahkan mentalitas warga sebagai biang kemiskinan.
“Faktanya menurut saya, banyak warga miskin itu akibat tidak berdayanya mereka menghadapi sistem sosial ekonomi di masyarakat,” ujar Imam.
Dalam penilaian Imam, Cawabup Bima merupakan sosok anak muda yang punya pikiran cemerlang. Ini terlihat dan kemampuannya menjawab setiap pertanyaan dengan cerdas, tenang dan rasional.
“Tak heran, karena latar belakang Bima sebagai pengusaha muda, dan sudah terbukti mampu memimpin anak buah yang jumlahnya ratusan. Dia juga jebolan salah satu Universitas terkemuka, Universitas Pajajaran Bandung,” ujarnya.
Sedangkan Cabup Hanung dinilainya mampu tampil keibuan dan menunjukkan diri sebagai seorang yang berpengalaman mengelola pemerintahan. “Ini karena Bu Hanung memang sudah berpengalaman menjadi Bupati Nganjuk. Jadi kapasitasnya sangat kelihatan,” tukas Imam.
Marhaen Sebut Hanung-Bima sebagai Bupati-Wakil Bupati Nganjuk
Totok Budi Hartono, pengamat politik Nganjuk menambahkan, Hanung-Bima memang layak menjadi bintang dalam debat putaran kedua ini. Apalagi, yang paling mencuri perhatian khalayak, adalah penampilan Cawabup Bima yang semakin matang dalam menjawab setiap pertanyaan yang disampaikan moderator maupun calon lain.
Suasana debat publik putaran kedua yang berlangsung di Gedung Wanita Nganjuk, Selasa malam 24 April 2018 (matakamera/ist) |
Untuk diketahui, dalam kaitannya dengan tema debat, yaitu peningkatan pelayanan publik dan menyelesaikan permasalah daerah, Hanung-Bima punya misi mewujudkan pemerintahan yang bersih, dengan meningkatkan kualitas aparatur pemerintahan, gina mendukung pelayanan publik yang baik dan prima.
“Sehingga tidak ada lagi pungli (pungutan liar, red),” ujar Cawabup Bima, pada sesi pemaparan visi-misi.
Cawabup muda yang berpengalaman menjadi Direktur di PT Grand Ussu International itu juga menyebutkan akan meningkatan pengawasan internal untuk menegah penyelewengan jabatan pemerintah, membangun ekonomi yang kuat di sektor pertanian, peternakan dan perikanan, ekonomi kerakyatan, peningkatan kualitas SDM, Pendidikan, hingga pembangunan inftastruktur yang tetap memperhatikan kelestarian lingkungan hidup.
(ds/ab/ads/2018)
0 komentar:
Post a Comment