Plt Bupati Pimpin Pawai Alegoris HUT Kabupaten Nganjuk ke-1081
Senin 9 April 2018
by Panji Lanang Satriadin
matakamera, Nganjuk – Peringatan Hari Jadi Kabupaten Nganjuk ke-1081 tahun ini, yang jatuh pada 10 April 2018, diawali dengan prosesi Pawai Alegoris dan Kirab Dua Pusaka, yang diikuti oleh para pejabat dan ribuan masyarakat, Senin pagi 9 April 2018.
Pawai ini seperti mengulangi sejarah boyongan pada zaman dahulu, ketika pusat pemerintahan Kabupaten Nganjuk pindah dari Kecamatan Berbek ke tengah kota.
Pawai Alegoris dibuka oleh Plt Bupati Nganjuk Abdul Wachid Badrus bersama pimpinan DPRD Kabupaten Nganjuk, Kapolres Nganjuk AKBP Nyoman Dewa Nanta Wiranta, Dandim 0810/Nganjuk Letkol Arh Sri Rusyono, beserta jajaran Forpimda berkumpul di Pendopo Kabupaten Nganjuk kemudian bersama-sama berangkat menuju Alun-Alun Berbek.
Selanjutnya, dari Alun-Alun Berbek, Plt bupati beserta Forpimda dan para pejabat yang mengenakan busana Jawa bermotif batik anjuk ladang, melakukan pawai sejauh sekitar 10 kilometer menuju Pendopo Pemkab Nganjuk dengan menaiki Kereta Kencana.
Selain tumpeng raksasa yang menjadi rebutan ribuan warga di Alun-Alun Nganjuk, ada dua pusaka ‘penjaga’ Nganjuk yang turut diarak.
Dua ‘penjaga’ ini dipercaya memiliki nilai spiritual tinggi. Wujudnya adalah pusaka bernama Tombak Kiai Jurang dan Payung Kiai Tunggul Nogo, yang disambut dengan Tari Maeswara Swatantra Anjuk Ladang begitu sampai di depan Pendopo Pemkab Nganjuk.
Tombak Kiai Jurang dan Payung Kiai Tunggul Nogo kemudian diserahkan kepada Mbah Jaswadi dan Mbah Semi, selaku sesepuh pamong pusaka.
Dalam sambutannya, Plt Bupati Abdul Wachid Badrus mengatakan, Pawai Alegoris dan Kirab Pusaka ini merupakan perwujudan dari warga Nganjuk yang menjunjung tinggi budaya leluhur di Kota Anjuk Ladang.
Serta menggambarkan wujud gotong royong warga Nganjuk dalam membangun negara. “Budaya yang sudah bagus ini mari kita jaga dan lestarikan, Lestarining Budaya Mujudake Kuncaraning Bangsa,” pungkasnya.
(ab/2018)
Senin 9 April 2018
by Panji Lanang Satriadin
matakamera, Nganjuk – Peringatan Hari Jadi Kabupaten Nganjuk ke-1081 tahun ini, yang jatuh pada 10 April 2018, diawali dengan prosesi Pawai Alegoris dan Kirab Dua Pusaka, yang diikuti oleh para pejabat dan ribuan masyarakat, Senin pagi 9 April 2018.
Pawai ini seperti mengulangi sejarah boyongan pada zaman dahulu, ketika pusat pemerintahan Kabupaten Nganjuk pindah dari Kecamatan Berbek ke tengah kota.
Pawai Alegoris dibuka oleh Plt Bupati Nganjuk Abdul Wachid Badrus bersama pimpinan DPRD Kabupaten Nganjuk, Kapolres Nganjuk AKBP Nyoman Dewa Nanta Wiranta, Dandim 0810/Nganjuk Letkol Arh Sri Rusyono, beserta jajaran Forpimda berkumpul di Pendopo Kabupaten Nganjuk kemudian bersama-sama berangkat menuju Alun-Alun Berbek.
Selanjutnya, dari Alun-Alun Berbek, Plt bupati beserta Forpimda dan para pejabat yang mengenakan busana Jawa bermotif batik anjuk ladang, melakukan pawai sejauh sekitar 10 kilometer menuju Pendopo Pemkab Nganjuk dengan menaiki Kereta Kencana.
Kereta hias yang dinaiki Dandim 0810/Nganjuk Letkol Arh Sri Rusyono dan istri (depan) serta kereta hias yang mengangkut Kapolres Nganjuk AKBP Dewa Nyoman Nanta Wiranta dan istri (matakamera/ist) |
Dua ‘penjaga’ ini dipercaya memiliki nilai spiritual tinggi. Wujudnya adalah pusaka bernama Tombak Kiai Jurang dan Payung Kiai Tunggul Nogo, yang disambut dengan Tari Maeswara Swatantra Anjuk Ladang begitu sampai di depan Pendopo Pemkab Nganjuk.
Tombak Kiai Jurang dan Payung Kiai Tunggul Nogo kemudian diserahkan kepada Mbah Jaswadi dan Mbah Semi, selaku sesepuh pamong pusaka.
Dalam sambutannya, Plt Bupati Abdul Wachid Badrus mengatakan, Pawai Alegoris dan Kirab Pusaka ini merupakan perwujudan dari warga Nganjuk yang menjunjung tinggi budaya leluhur di Kota Anjuk Ladang.
Serta menggambarkan wujud gotong royong warga Nganjuk dalam membangun negara. “Budaya yang sudah bagus ini mari kita jaga dan lestarikan, Lestarining Budaya Mujudake Kuncaraning Bangsa,” pungkasnya.
(ab/2018)
0 komentar:
Post a Comment