by Panji Lanang Satriadin
matakamera, Nganjuk – Wujud cinta Anggota DPR-RI Mohammad Suryo Alam Ak, MBA, kepada masyarakat Nganjuk tercermin dalam banyak hal. Tak hanya dalam bidang pertanian, Pendidikan dan pariwisata yang sudah dilakukan secara rutin beberapa tahun belakangan, Suryo Alam rupanya juga menaruh perhatian khusus pada pendidikan politik masyarakat.
Terlebih, masyarakat Nganjuk sebagai konsituen utamanya sebentar lagi akan mengikuti gawe besar, pesta demokrasi lima tahunan, yaitu Pilgub Jatim dan Pilbup Nganjuk.
“Masyarakat jangan sampai apatis atau golput dalam pemilu. Apalagi saat ini masuk tahun politik, baiik itu Pilgub, Pilbup, hingga Pilleg dan Pilpres 2019 nanti,” ujar Suryo Alam, di tengah ratusan masyarakat yang berkumpul di Balai Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, dalam acara Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, Kamis 19 April 2018.
Mohammad Suryo Alam memberikan cinderamata kepada pengurus masjid di Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Nganjuk, usai memaparkan sosialisasi 4 pilar dan RDP (matakamera/foto : ian) |
Peraih master dari Hull University of England itu mengatakan, kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemilu sangat penting. Ini tidak lain sebagai bentuk partisipasi langsung masyarakat, agar daerahnya bisa semakin maju, melalui tangan-tangan calon pemimpin pemerintahan yang dipilih di dalam bilik suara.
“Ini juga sebagai bentuk pengaplikasian empat pilar kebangsaan itu sendiri oleh masyarakat,” ujar Suryo, di sela pemaparannya kepada masyarakat Nglundo.
Suryo Alam berfoto bersama masyarakat yang mengikuti Sosialisasi 4 Pilar dan RDP di Balai Desa Nglundo, Sukomoro, Nganjuk (matakamera/foto : ian) |
"Ini sangat penting di tahun politik sepeti saat ini, untuk menjaga agar pertarungan politik dan perbedaan pilihan tidak mengganggu kesatuan dan persatuan bangsa," ujar Suryo.
Sementara itu, Ketua KPU Nganjuk Agus Rahman Hakim yang juga hadir bersama Ketua Panwaslu Nganjuk Abdul Syukur Junaidi menambahkan, sosialisasi 4 pilar kebangsaan ini penting dan diharapkan bisa melekat pada pribadi masyarakat.
Pedoman itu yang kemudian diimplementasikan dalam kesadaran berdemokrasi dalam pemilu, dengan menggunakan hak pilihnya secara bijak. “Agar dapat terpilih pemimpin yang benar-benar amanah, tanpa dikotori oleh perbuatan money politik atau perbuatan melawan hukum lainnya,“pungkas Agus.
(ds/ab/ads/2018)
0 komentar:
Post a Comment