 |
| Anggota DPR-RI Mohammad Suryo Alam dan Ketua Yayasan Al Khoiriyah Abdul Wachid Badrus, di tengah ratusan wali murid dan peserta didik penerima PIP, Selasa 8 Mei 2018 (matakamera/foto :ian) |
by Panji LS
matakamera, Nganjuk – Program Indonesia Pintar (PIP) yang berwujud bantuan tunai, kembali disalurkan kepada ratusan peserta didik sekolah di Kabupaten Nganjuk.
Kali ini yang merasakan manfaatnya adalah 365 peserta didik Yayasan Pendidikan Al Khoiriyah, Dusun Jati, Desa Katerban, Kecamatan Baron. Paket bantuan PIP dari pusat ini diserahkan langsung oleh Anggota DPR-RI Mohammad Suryo Alam, pada Selasa siang 8 Mei 2018, sebagai wujud tunjangan pendidikan melalui jalur aspirasi DPR-RI.
KH. Abdul Wachid Badrus, Ketua Yayasan Al Khoiriyah yang menyambut langsung kedatangan Suryo Alam mengungkapkan, selama 35 tahun mengasuh di yayasannya, baru kali ini didatangi oleh Anggota DPR-RI. Tak sekadar datang, tapi sekaligus membagikan paket bantuan PIP untuk ratusan anak didiknya.
“Pak Suryo Alam ini sahabat baik. Ada hikmahnya Beliau tidak Jadi cabup Nganjuk. Beliau sedang di-elengno (diingatkan, red) Gusti Allah, bahwa derajat Anggota DPR-RI itu jauh lebih tinggi daripada bupati,” ujar Gus Wachid, sapaan pria yang baru saja pensiun dari jabatan Plt Bupati Nganjuk tersebut.
 |
| Potret keakraban Mohammad Suryo Alam dan Abdul Wachid Badrus, di tengah acara penyaluran bantuan PIP untuk peserta didik Yayasan Al Khoiriyah Baron (matakamera/foto : ian) |
Pernyataan Gus Wachid bukanlah isapan jempol. Kesuksesan penyaluran PIP di sekolah-sekolah seluruh wilayah Nganjuk, mulai jenjang SD,SMP hingga SMA dan sederajat, adalah bukti nyata bahwa posisi Suryo Alam di Komisi X DPR-RI, lebih memberi banyak manfaat langsung kepada masyarakat Nganjuk secara cepat, tepat dan efektif.
“Karena itu, bapak-bapak dan ibu-ibu wali murid, kalau mau terus mendapatkan PIP, ya jangan lupa sama Pak Suryo Alam. Mari kita dukung untuk periode berikutnya di DPR-RI,” celetuk Gus Wachid disambut tepuk tangan riuh hadirin.
Program PIP melalui jalur aspirasi DPR-RI memang jauh lebih efektif dirasakan manfaatnya oleh peserta didik. Hal ini seperti dijelaskan Suryo Alam, ketika ada salah satu wali murid yang bertanya mengenai perbedaan PIP dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).
“Pada dasarnya tujuannya sama. Namun di lapangan, KIP yang disalurkan melalui pemerintah daerah kerap terjadi masalah. Contohnya, ada yang tidak dapat kartu, ada yang tidak bisa dicairkan, atau dananya tidak turun-turun.Nah, PIP hadir sebagai solusi,” terang Suryo.
 |
| Suryo Alam menyapa hangat salah satu wali murid Yayasan Al Khoiriyah, yang sedang menggendong anak balitanya (matakamera/foto : ian) |
Adapun jumlah peserta didik yang mendapat PIP melalui relawan tersebut berjumlah 4111 peserta didik untuk tingkat SMP, terbagi di 28 sekolah. 7118 peserta didik untuk tingkat SD tersebar di 167 sekolah, 3241 peserta didik untuk tingkat SMA tersebar di 21 sekolah dan 3566 peserta didik untuk tingkat SMK tersebar di 46 sekolah.
“Program ini jelas peruntukannya. Untuk menunjang peserta didik agar dalam menempuh bangku pendidikan tidak sampai mengalami masalah terutama tentang biaya, meskipun sekolah itu gratis. Untuk total PIP jalur aspirasi DPR RI mencapai tujuh belas ribu lebih peserta didik dari berbagai jenjang pendidikan,” pungkasnya.
(ds/ab/ads/2018)
0 komentar:
Post a Comment