Salah satu poster penolakan proyek pabrik yang dipasang warga di sawah Desa Mlorah, Kecamatan Rejoso, Nganjuk (matakamera/ist) |
by Panji LS
matakamera, Nganjuk - Sepekan terakhir, warga di Dusun Sugihwaras, Desa Mlorah, Kecamatan Rejoso, Nganjuk, melakukan perlawanan terhadap gencarnya pembangunan bangunan pabrik di lahan pertanian mereka.
Wujud penolakan itu dengan memasang beberapa poster dan banner di tengah sawah, yang berisi penolakan untuk menjual lahan sawah kepada pihak pabrik.
Yang membuat warga semakin jengkel sekaligus resah, adalah ulah para makelar tanah yang agresif memborong lahan, dengan iming-iming harga jual tinggi. Bahkan, tak segan melakukan intimidasi dan ancaman agar warga mau melepas tanah mereka.
Perkara ini juga sampai menjadi pembicaraan hangat masyarakat Nganjuk, di grup diskusi Facebook Info Seputar Nganjuk (ISN).
"Tanahku tanah subur, jangan kaujadikan benih2 padi menjadi benih2 besi," tulis pemilik akun Achmat Hasannudin, dalam postingannya di grup IS, Ahad 6 Mei 2018. Postingan itu kini sudah mendapatkan 6.400 tanggapan dan 448 komentar warganet.
Camat Rejoso Harianto mengatakan, pihaknya sampai saat ini belum pernah menerima pemberitahuan maupun surat tembusan izin pembangunan pabrik di Dusun Sugihwaras, Desa Mlorah.
“Tiba-tiba sudah ada pengurukan, lalu warga ramai-ramai memasang banner penolakan,”ujar Harianto. Selebihnya, hingga berita ini ditulis, belum ada titik temu antara pihak-pihak terkait, atas polemik penjualan lahan sawah untuk pabrik tersebut.
(ds/ab/2018)
0 komentar:
Post a Comment