Kapolres Nganjuk AKBP Dewa Nyoman Nanta Wiranta dan Dandim 0810/Nganjuk Letkol (Arh) Sri Rusyono memimpin koordinasi penanganan usai insiden di Desa Batembat, Kecamatan Pace, Ahad 24 Juni 2018 (ist) |
Ahad 24 Juni 2018
by Panji LS
matakamera, Nganjuk - Seharian ini, masyarakat Nganjuk ramai membicarakan insiden tawuran, disertai pencabutan dan pembakaran bendera organisasi massa (ormas) Nahdlatul Ulama (NU).
Peristiwanya terjadi di Desa Batembat, Kecamatan Pace, yang diduga dilakukan oleh sekelompok pemuda.
Linimasa media sosial warga Nganjuk pun ikut heboh, disertai dengan unggahan foto dan video seputar kejadian.
Baca juga : Soal Pembakaran Bendera NU di Nganjuk, Semua Pihak Diminta Tahan Diri
Belum diketahui motif atau pemicu awal insiden tersebut. Namun, perisitiwanya terjadi bersamaan dengan kegiatan istighosah dan halal-bihalal perguruan silat NU yang digelar di Desa Batembat, Kecamatan Pace hari ini.
Aparat kepolisian bersama TNI pun bergerak cepat untuk mengendalikan situasi.
Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan polisi dan TNI sejak kejadian, yang disajikan dalam bentuk infografis oleh tim Humas Polres Nganjuk :
1. Langkah hukum
2. Kapolres - Dandim bertemu pemangku kepentingan setempat
3. Meluruskan rumor dan hoax
4. Memastikan keamanan kegiatan istigotsah
5. Menerjunkan pasukan ke lokasi
(ds/ab/2018)
0 komentar:
Post a Comment