 |
| (gambar ilustrasi) |
Senin 23 Juli 2018
by Panji LS
matakamera, Nganjuk - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengucurkan dana hibah untuk pemasangan baru pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) tahun 2017.
Salah satunya di Kabupaten Nganjuk, sedikitnya ada 2 ribu pelanggan baru yang mendapat dana hibah dari dana APBN. Hanya, ketika sampai kepada pelanggan baru, tidak seperti diharapkan.
Pelanggan baru, masih harus membayar rata-rata Rp 250 ribu tiap unitnya. Bahkan, pihak PDAM Nganjuk sempat minta tambahan hibah sebanyak 210 unit ke Jakarta dengan alasan permintaan dari masyarakat.
Salah satu pelanggan baru, Priono, warga Desa Petak, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk mempertanyakan dana hibah pemasasangan alat meter air minum dari PDAM Kabupaten Nganjuk. Karena, berlima pelanggan baru di desanya juga masih diminta membayar.
Sebelumnya, dia tidak tahu kalau ada bantuan hibah. Karena ada penawaran pemasangan baru dengan harga murah, maka dia tertarik. Namun setelah berjalan beberapa bulan, baru mengetahui bila terdapat sticker dana hibah pada kotak meter pemasangan air minum di depan rumahnya.
“Sebenarnya, saya tidak berminat untuk pasang baru, tapi ada penawaran, harganya murah,” terang Priono, Ahad, 22 Juli 2018.
Tirto, Direktur PDAM Kabupaten Nganjuk menyampaikan, program pemasangan baru PDAM dari dana hibah sudah sesuai aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Termasuk penarikan Rp 250 ribu per unit untuk pelanggan baru adalah sah, sesuai aturan dan mekanisme hibah.
Sedangkan pelanggan baru yang dinyatakan berhak mendapatkan dana hibah hanyalah pelanggan yang memiliki listrik maksimal 1300 volt amper, sanggup membayar iuran pdam tiap bulan, serta sanggup membayar pemasangan baru.
“Itu semua sudah sesuai mekanisme hibah,” tegas Tirto ditemui di ruang kerjanya.
Diperkirakan program dana hibah pemasangan baru pdam ini terus berjalan hingga 2019 mendatang.
(ds/ab/2018)
0 komentar:
Post a Comment