 |
| Anggota DPR-RI Mohammad Suryo Alam Ak, MBA, dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang berlangsung di Desa Kapas, Kecamatan Sukomoro, Nganjuk, Selasa 24 Juli 2018 (ist) |
Selasa 24 Juli 2018
by Panji LS
matakamera, Nganjuk – Anggota DPR/MPR-RI Mohammad Suryo Alam Ak. MBA., secara rutin menyambangi warga di basis konstituen yang diwakilinya, di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Salah satunya saat cangkrukan bersama warga di warung kopi lesehan Desa Kapas, Kecamatan Sukomoro, Selasa malam 24 Juli 2018. Mereka antara lain dari kalangan kelompok tani, komunitas wirausahawan muda, hingga mahasiswa.
Sambil ngobrol santai, Suryo Alam menyisipkan salah satu tugasnya sebagai DPR, yakni menyampaikan wawasan empat pilar kebangsaan.
“Setiap negara punya pilar yang berbeda. Indonesia punya empat pilar yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Tujuannya supaya negara tidak mudah terpecah-belah," ujar anggota DPR-RI dari Fraksi Golkar tersebut, di depan warga.
Suryo Alam mengamati, masyarakat Nganjuk sebenarnya sudah bisa mengamalkan nilai empat pilar kebangsaan dengan baik. Contohnya, mampu menjaga suasana aman, damai, dan guyub rukun saat Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) serentak 27 Juni 2018 lalu.
“Pencapaian positif ini harus dipelihara dan diteruskan. Apalagi, sebentar lagi kita masih akan menghadapi agenda pesta demokrasi lainnya, yaitu Pemilu Legislatif dan Pilpres 2019,” ujar politisi yang kini duduk di Komisi X DPR-RI tersebut.
 |
| Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan berlangsung ramai tapi santai, dengan gaya lesehan sehingga terjalin suasana yang lebih akrab (ist) |
Suryo juga menyampaikan, agar masyarakat senantiasa mengingat dasar yang sudah diletakkan oleh para pendiri bangsa. Keempat pilar yang dimaksud adalah Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 45, serta NKRI.
“Sosialisasi ini mengambil momentum tahun politik di Kabupaten Nganjuk. Kebetulan ini menjadi salah satu tugas kami sebagai MRI-RI, untuk selalu memperbarui pengetahun kita dalam berbagsa dan bernegara,” ujar Suryo.
Sosialisasi empat pilar kebangsaan, menurut Suryo adalah salah satu langkah MPR-RI/DPR-RI untuk memberikan wawasan kepada masyarakat tentang kebangsaan. Apalagi pada momentum Pilkada Serentak 2018, ini menjadi pedoman agar masyarakat tidak mudah terpecah belah, hanya karena berbeda pilihan.
 |
| Anggota MPR/DPR-RI H. Mohammad Suryo Alam, Ak.,MBA., mewakili daerah pemilihan Jawa Timur VIII meliputi Kabupaten Nganjuk, Kabupaten-Kota Madiun, Kabupaten Jombang, dan Kabupaten-Kota Mojokerto (dok) |
Lebih lanjut Suryo Alam menjelaskan, bahwa Warga Negara Indonesia khususnya generasi muda, pasca reformasi perlu diberikan pemahaman empat pilar kebangsaan secara terus-menerus, agar dalam menghadapi masa depan bangsa ini akan semakin tegak dan kokoh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, menuju cita-cita proklamasi.
Kebebasan berpendapat menandai lahirnya demokrasi di era reformasi, tapi seringkali kebebasan tersebut dimaknai bebas tanpa batas. Kesalahan pemahaman tersebut menyebabkan kendurnya nilai-nilai agama dan nilai-nilai keakraban sosial. Hal tersebut sangat mengkhawatirkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Karena itulah, lanjut Suryo Alam, perlu generasi muda pasca reformasi diberikan pemahaman empat pilar secara terus-menerus. Karenanya, MPR RI sebagai lembaga legislatif negara terus berusaha menghidupkan kembali nilai-nilai perjuangan dan rasa nasionalisme sesuai semangat proklamasi kemerdekaan RI tahun 1945.
Empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara dipandang sebagai sesuatu yang harus dipahami oleh para penyelenggara Negara bersama seluruh masyrakat dan menjadi panduan kehidupan politik, menjalankan pemerintah, menegakan hukum, mengatur perekonomian dan berbagi dimensi kehidupan bernegara dan berbangsa lainya.
Dengan pengamalan prinsip, empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara, diyakni bangsa Indonesia akan mampu mewujudkan diri sebagai bangsa yang makmur, sejahtera dan bermartabat.
(ds/ab/ads/2018)
0 komentar:
Post a Comment