Cawapres Sandiaga Uno berfoto bersama Emak-Emak di area Pasar Pahing, Kota Kediri, Sabtu 29 September 2018 (foto : dok. Sandiaga Salahuddin Uno) |
Sabtu 29 September 2018
by Panji Lanang S
matakamera, Kediri Kota - Calon Wakil Presiden (Cawapres) pasangan nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno berkunjung ke Kota Kediri sejak Jumat sore 28 September 2018, sampai pagi ini, Sabtu 29 September 2018.
Selama berada di Kota Tahu, pasangan Capres Prabowo Subianto ini mengunjungi sejumlah titik lokasi. Di antaranya beberapa pasar tradisional seperti Pasar Setono Betek dan Pasar Pahing.
Seperti pada kunjungannya ke daerah-daerah lain, Sandi selalu mendapat sambutan heboh dari masyarakat. Terutama emak-emak. Di Pasar Pahing contohnya, Sandi terus dikerebuti ibu-ibu pedagang dan pengunjung pasar, sambil bergantian minta foto.
Di Pasar Pahing, Sandi menyerap keinginan para pedagang agar pasar tradisional juga ikut diprioritaskan dalam proses pembangunan. Para pedagang Pasar Pahing juga menginginkan kesejahteraan mereka lebih diperhatikan,serta harga-harga bisa lebih stabil dan terjangkau.
Karena itu, Cawapres Sandi bersama Capres Prabowo Subianto berkomitmen sejak awal, akan memberi perhatian khusus pada pasar tradisional. Sandi memandang pasar tradisional merupakan soko guru ekonomi rakyat, membantu ekonomi rakyat, sehingga harus dilestarikan.
Sandi tampak ditemani Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, politisi PAN Abraham Lunggana (Haji Lulung), hingga Walikota Kediri Abdullah Abubakar. Dalam kunjungannya ke Kota Kediri, dia juga sempat mengincipi kuliner bola ubi ‘Olela’, produksi pemuda bernama Aldo.
Sandiaga saat menyapa dan menyalami emak-emak pedagang Pasar Pahing Kota Kediri (foto : dok. Sandiaga Salahuddin Uno) |
Mantan Ketua KADIN itu juga menyempatkan diri berdiskusi dengan generasi milenial di Titik Nol Pusat Kuliner, Balowerti, Kota Kediri, pada Jumat malam. Girang bisa bertemu dengan Sandi, anak-anak muda ini pun langsung curhat.
Salah satunya Aldo yang mengeluhkan usahanya sedang sulit. Modalnya tidak bertambah sedangkan keuntungannya hanya pas-pasan. Dia butuh biaya promosi.
“Nah di sini saya akan coba bantu endorse. Semoga usahanya semakin maju," ungkapnya. Sandi berkomitmen untuk mendukung UMKM khususnya bagi para usahawan muda yang mampu membuka lapangan kerja seluas-luasnya dan menggerakkan ekonomi akar rumput.
"Pokoknya jangan berutang dulu. Lebih baik cari partner atau bisa juga berjualan secara online. Semoga ke depan, usaha kuliner snack ini bisa dibuat franchise-nya. Amin. Insya Allah," tutupnya.
Selain blusukan ke pasar dan tempat kuliner, pada Jumat malam Cawapres Sandi juga melakukan pertemuan dengan para stakeholder di Kota Kediri.
Pelukan hangat emak-emak untuk Cawapres Sandiaga Uno dalam kunjungannya ke Pasar Pahing Kota Kediri, Sabtu 29 September 2018 (foto : dok. Sandiaga Salahuddin Uno) |
Sandi antara lain menyampaikan apresisasi karena Kota Kediri punya pertumbuhan 5,5 persen, jauh di atas nasional dan mampu menahan inflasi di bawah rata-rata nasional.
Sandiaga juga menilai Kota Kediri termasuk kota yang berkembang dan berbasis industri, serta juga terdapat wisata. Dirinya melihat secara sepintas hal itu bisa sebagai pemicu untuk perkembangan perekonomian di Kota Kediri.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar juga meminta agar inflasi di Kota Kediri, bisa lebih dijaga, sehingga daya beli masyarakat akan semakin terjangkau.
Ia juga memberikan apresiasi yang tinggi atas kinerja tim pengendali inflasi daerah (TPID) Kota Kediri, sebab kembali berhasil menjadi TPID terbaik se-Jawa-Bali pada 2018. Sebelumnya, tahun 2017 juga pernah mendapatkan penghargaan serupa yang diberikan oleh pusat.
Abu juga menegaskan akan meningkatkan koordinasi lebih baik lagi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, memaksimalkan kinerja satgas pangan yang sudah terbentuk, perdagangan antardaerah dan masalah distribusi menjadi perhatian serius dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
TPID juga lebih intensif turun ke lapangan untuk mengecek stok pangan, memperhatikan mekanisme pasar serta membangun dan mengembangkan pasar pengumpul.
(ds/ab/2018)
0 komentar:
Post a Comment