Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat dan Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi resmi dilantik oleh Gubernur Jatim Soekarwo di Gedung Grahadi Surabaya, Senin pagi 24 September 2018. (ist) |
Senin 24 September 2018
by Panji Lanang Satriadin
matakamera, Surabaya – Novi Rahman Hidayat dan Marhaen Djumadi resmi menjabat Bupati-Wakil Bupati Nganjuk periode 2018-2023 sejak hari ini.
Novi dan Marhaen dilantik langsung oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo, bersama 11 bupati dan wakil bupati serta walikota dan wakil walikota terpilih di Jawa Timur lainnya, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin, 24 September 2018.
Selain pelantikan Bupati-wakil Bupati Nganjuk, di tempat yang sama juga dilantik Ketua Tim Penggerak PKK dan Ketua Dekranasda Kabupaten Nganjuk, Yuni Sophia, yang juga istri Bupati Novi, dan S. Wahyuni, istri Wabup Marhaen Djumadi.
Sejak pukul 07.00 WIB, para kepala daerah yang hendak dilantik sudah hadir. Selain Bupati-Wabup Nganjuk,tampak pula Bupati/wabup Jombang Mundjidah Wahab-Sumrambah, Walikota/Wawalikota Malang Sutiaji-Sofyan Edi Sarwoko, Bupati Magetan Suprawoto-Nanik Endang Rusmiati, Bupati/Wabup Bondowoso Salwa Arifin dan Irwan Bachtiar Rahmat, hingga Bupati/Wabup Lumajang Thoriqul Haq dan Indah Amperawati.
Suasana proses Upacara Pelantikan 12 Bupati-Wakil Bupati dan Walikota-Wakil Walikota se-Jawa Timur, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin 24 September 2018 (ist) |
“Dalam pelantikan juga dilangsungkan penandatanganan pakta integritas oleh masing-masing kepala daerah yang dilantik di hadapan Gubernur Jatim,” ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Prov. Jatim, Aries Agung Paewai, Senin 24 September 2018.
Sementara itu, dikonfirmasi wartawan secara tepisah, Wabup Nganjuk terpilih Marhaen Djumadi menyampaikan, dia bersama Bupati Novi akan langsung tancap gas sehari setelah dilantik.
Yakni, untuk memenuhi satu persatu janji yang disampaikan kepada masyarakat Nganjuk selama mas kampanye Pilkada Nganjuk 2018 lalu.
Bupati Nganjuk 2018-2023 Novi Rahman Hidayat beserta istri, Yuni Sophia, dan Wakil Bupati Nganjuk 2018-2023 Marhaen Djumadi beserta istri, S. Wahyuni (ist) |
“Karena itu kami meminta doa restu dan dukungan kepada segenap masyarakat Nganjuk, agar mampu menjalankan amanah lima tahun ke depan,”ujar Marhaen.
Adapun program prioritas pasangan yang diusung parpol PDIP, PKB dan Hanura ini, dirangkum dalam 6 (enam) poin di bawah ini, berdasarkan keterangan tertulis Wabup Nganjuk Marhaen Djumadi yang diterima matakamera.net :
1. Mendahulukan pembenahan infrastruktur jalan dan saluran air. Sektor ini (infrastruktur jalan dan pengairan) adalah dasar utama pengembangan perekonomian di Kabupaten Nganjuk.
2. Pelayanan prima di bidang kesehatan untuk masyarakat Nganjuk. Terutama pelayanan kesehatan untuk kalangan ekonomi lemah, tidak boleh ada diskriminasi. Semua kelas (pelayanan rumah sakit dan puskesmas) harus terisi.
3. Di bidang pendidikan, Novi-Marhaen berjanji akan memperhatikan perkembangan sistem pendidikan di Kabupaten Nganjuk. Dia menyebut, kualitas pendidikan di Nganjuk belum maksimal untuk semua jenjang. Untuk itu, perlu dilakukan peningkatan mutu pendidikan dimulai dari sarana dan prasarana yang memadai, kualitas dan kesejahteraan guru yang baik, sistem rekrutmen kepala sekolah sesuai dengan prosedur yang berlaku, serta melibatkan peran serta masyarakat dalam pengembangan mutu pendidikan.
4. Novi-Marhaen juga memprioritaskan reformasi birokrasi di Kabupaten Nganjuk. Yakni, menjamin pelaksanaan mutasi jabatan, promosi jabatan dan sistem penerimaan calon ASN/PNS secara profesional sesuai bidang, bebas pungutan liar alias Nol Rupiah.
5. Di sektor pertanian, Novi-Marhaen berjanji menjadikan Kabupaten Nganjuk sebagai sentral hasil pertanian di Jawa Timur, dan mewujudkan Nganjuk sebagai Kabupaten Agropolitan. Caranya dengan mengintegrasikan pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.
6. Novi-Marhaen juga berjanji melakukan program rutin ‘Tilik Desa’. Yakni memantau kondisi ekonomi masyarakat sampai lapisan terbawah. Secara periodik, pemerintah mendatangi desa-desa, memastikan masyarakat Nganjuk tidak ada yang kelaparan, tidak ada anak yang putus sekolah/tidak sekolah, rumahnya tidak layak huni, dan berbagai masalah sosial lainnya.
(ds/ab/2018)
0 komentar:
Post a Comment