Hanggar dan helipad milik PT Gudang Garam Kediri. Proyek pembangunan Bandara Kediri tahun 2019 mendatang didanai oleh perusahaan ini (ist) |
Senin 15 Oktober 2018
matakamera, Kediri - Meski sejumlah perizinan masih sedang diurus, pembangunan
Bandara Kediri bakal dimulai 2019. Saat ini proses pembebasan lahannya juga
masih terus berlangsung.
"Kekurangan lahan yang akan dibebaskan sekitar 170
hektar. Sebagian lahannya diperuntukkan untuk jalan," jelas Ir Sutrisno,
Ketua Tim Pertimbangan Percepatan Pembangunan (TP3) Kabupaten Kediri kepada
wartawan, Sabtu 13 Oktober 2018.
Proses pembebasan lahan ini masih dilakukan pihak PT Gudang
Garam Tbk selaku investor yang mendanai pembangunan bandara.
Apalagi pembangunan Bandara Kediri telah menjadi proyek
strategis nasional (PSN). Sehingga mekanisme dalam pembebasan lahan nanti
dilakukan sesuai dengan ketentuan pemerintah.
"Ada permainan dalam pembebasan lahan, sehingga
harganya tinggi. Kalau harganya tinggi proyeknya gagal yang dirugikan nanti
masyarakat," ungkapnya.
Sehingga proyek Bandara Kediri masuk menjadi PSN, supaya
pembebasan lahannya tidak terus naik. "Kalau harganya terus naik, nanti
pembebasan lahan seperti jalan tol lewat eksekusi," jelasnya.
Sutrisno menyebutkan, sejumlah perizinan telah dikeluarkan
pemerintah seperti izin dari Kementerian Perhubungan, izin Mabes TNI AU dan SK
Presiden tentang proyek strategis nasional.
"Izin yang sudah ada itu untuk memayungi proyek
bandara," jelasnya.
Saat ini tengah dilakukan sosialisasi proses perubahan
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Lahan tanah kas desa dan jalan umum yang
terkena proyek bandara juga akan dilakukan penggantian.
Sebelumnya Gubernur Jatim Soekarwo juga memastikan
pembangunan Bandara Kediri bakal dimulai 2019. Apalagi proyek Bandara Kediri
menjadi proyek strategis nasional sehingga bakal mendapatkan prioritas.
"Dulu yang dibutuhkan diperkirakan hanya butuh lahan
sekitar 300 hektar, kemudian ditambah menjadi 500 hektar," ungkap Pakde
Karwo.
Gubernur juga menambahkan, meski pembebasan lahan masih
berlangsung, namun pembangunan sudah dapat dilakukan. "Sudah bisa dibangun
paralel pada 2019," jelasnya.
Terkait pendanaan pembangunan bandara bakal dilakukan oleh
PT GG Tbk. "Banyak dampak positif dari keberadaan bandara, salah satunya
memperlancar distribusi barang dan jasa," ungkapnya.
Sebelumnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah
menetapkan lokasi Bandara Kediri. Saat ini sudah masuk dalam finalisasi desain
dan penyelesaian pembebasan tanah.
Jika sudah dapat diselesaikan, tahun depan sudah dapat
dimulai pembangunannya.
"Pembebasan lahan sekarang sudah mencapai 80 persen.
Lahan yang dibutuhkan berkisar antara 400 - 600 hektar," tegasnya.
Tahap pertama dengan panjang runway 2.400 meter sudah dapat
menampung pesawat Boeing 737 - 400. Namun rencana panjang landasan mencapai
3.000 meter sehingga mampu menampung pesawat berbadan besar.
Sesuai rencana pengelola Bandara Kediri ditangani oleh
korporasi antara Perum Angkasa Pura 1 atau Perum Angkasa Pura 2. (*)
Penulis: Didik Mashudi
Editor: Mujib Anwar
0 komentar:
Post a Comment