Sabtu 1 Desember 2018
by Panji Lanang Satriadin
matakamera, Nganjuk – Jalur utama penghubung Desa Duren ke Desa Bomo, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, diterjang banjir material lumpur Jumat pagi 30 November 2018. Dampaknya, akses transportasi warga sekitar sempat tertutup total.
Warga bersama aparat dan relawan bencana terus melakukan pembersihan di lokasi sampai Sabtu pagi 1 Desember 2018. Di hari yang sama pula, Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidhayat mendatangi lokasi untuk memantau langsung proses pembersihan material lumpur.
Bupati Novi meninjau lokasi didampingi Dandim 0810/Nganjuk Letkol Kav Joko Wibowo, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nganjuk Soekonjono, dan sejumlah kepala dinas di lingkungan Pemkab Nganjuk.
Warga dan relawan Tagana membersihkan material lumpur yang menumpuk di atas jembatan, di jalur Duren-Bomo, Sawahan, Jumat 30 November 2018 (foto : tagana) |
Agus Wiyanto, relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Nganjuk mengungkapkan, banjir lumpur terjadi pada Jumat pagi 30 November2018, usai hujan mengguyur kawasan setempat sejak Kamis sore 29 November 2018.
“Berasal dari tanah di bukit yang terseret air, lalu menumpuk di tengah jalan,” ujar Agus.
Pada pengecekan Sabtu pagi1 Desember 2018, rombongan Bupati Novi menemukan indikasi penyebab banjir lumpur dipicu lahan gundul yang terguyur hujan di kiri-kanan jalan.
Sementara itu Bupati Novi menyampaikan, pihaknya berencana membangun tempat pembuangan air agar tidak meluber lagi tengah jalan.
Foto udara kondisi lahan perbukitan yang gundul, di sekitar lokasi banjir lumpur Desa Duren-Desa Bomo, Kecamatan Sawahan, Nganjuk (foto : Pusdalops BPBD Nganjuk) |
“Karena secara otomatis pada saat banjir tanah yang posisinya di atas jalan raya akan tergerus oleh air dan masuk jalan raya,” terang Novi.
Ia berpesan, agar masyarakat ikut menanami pohon di sekitar lokasi yang kini tampak gundul, untuk mencegah erosi saat hujan deras.
(ds/ab/2018)
0 komentar:
Post a Comment