Aparat Babinkamtibmas dibantu Babinsa Banjaranyar saat mengecek jenazah Siti, yang ditemukan tak bernyawa di lantai dapur rumahnya, Ahad pagi 2 Desember 2018 (foto : Siswanto) |
Ahad 2 Desember 2018
by Panji Lanang S
matakamera, Nganjuk – Insiden pembunuhan keji menggemparkan Nganjuk pada Ahad pagi 2 Desember 2018.
Siti Munawaroh, wanita 65 tahun asal Dusun Banjaranyar, Desa Banjaranyar, Kecamatan Tanjunganom, Nganjuk, ditemukan tewas di lantai dapur rumahnya sendiri, pagi buta sekitar pukul 04.30 WIB.
Kondisi Siti tergeletak dengan luka parah dan darah mengucur di bagian kepala. Diduga kuat, Siti dibunuh dengan pukulan benda tumpul di bagian kening dan wajah. Hingga berita ini diterbitkan, polisi masih memburu pelaku.
Kasubbag Humas Polres Nganjuk AKP M.Sudarman dalam keterangan awal Ahad pagi 2 Desember 2018 mengatakan, jenazah Siti pertama ditemukan oleh Amin, 38, salah satu anak Siti yang tinggal di Lingkungan Kujonmanis, Kelurahan Warujayeng, Kecamatan Tanjunganom.
Suasana di rumah Siti yang merupakan tempat kejadian perkara (TKP) dipasang garis polisi, Ahad pagi 2 Desember 2018 (ist) |
Amin kebetulan mendatangi rumah Siti usai salat Subuh. Begitu masuk rumah dan mencari Siti di dapur, dia langsung kaget melihat ibunya sudah tergetak tak bernyawa dengan kepala berlumuran darah.
Dalam kondisi kaget dan panik, Amin cepat-cepat membangunkan cucu Siti, Marscha Alodiya Sudarsono, 11. Sehari-hari, Siti memang hanya tinggal berdua dengan cucunya.
Tak lama kemudian, Amin meminta tolong tetangga sekitar, hingga kabar kejadian tersebut sampai ke Polsek Warujayeng.
Ketika hari sudah pagi, tim Polsek Warujayeng bersama Unit Identifikasi Satreskrim Polres Nganjuk datang ke lokasi kejadian.
“Dugaan awal (Siti) adalah korban pembunuhan. Jenazah untuk sementara dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk, dan kasusnya masih dalam penyelidikan,” kata AKP Sudarman.
Pelaku Diduga Menantu Sendiri
Penyelidikan kepolisian mengarah kepada Sudarsono, 45, menantu Siti sebagai pelaku tunggal pembunuhan.
Setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan palu yang ada bercak darah di sekitar jasad Siti. Palu ini diduga sebagai senjata Sudarsono untuk menghabisi nyawa Siti.
Polisi menemukan luka robek pada dahi dan pipi yang diduga kena benda tumpul dan tajam. Sedangkan barang bukti yang ditemukan berupa palu yang ada bercak darah.
AKP Sudarman menjelaskan, Siti mempunyai tiga orang anak. Anak pertama perempuan kerja di sebuah pabrik Surabaya.
“Anak korban (Siti) yang pertama menikah dengan Sudarsono, sehari-hari membuka warung kopi di selatan rumah mertuanya sekitar 500 meter,” bebernya.
Informasi lain menyebut, rumah tangga Sudarsono, pria asal Jombang dengan anak pertama korban memang tidak harmonis. Bahkan, Sud pernah mengancam sang istri lewat SMS, akan membunuh Siti jika tidak segera pulang dari Surabaya.
Sudarsono diketahui kabur sesaat setelah kejadian. Polisi juga sempat mendapat informasi bahwa pria itu sempat beniat gantung diri usai membunuh ibu mertuanya, namun gagal.
“Saat ini anggota kami masih melakukan pengejaran,” tukas Sudarman.
(ds/ab/2018)
0 komentar:
Post a Comment