Selasa 8 Januari 2019
by Panji Lanang Satriadin
Cek Progress Pembangunan, Bupati Nganjuk Ngetrail
matakamera, Nganjuk - Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat meninjau proyek Bendungan atau Waduk Semantok di Desa Sambikerep dan Desa Tritik, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Selasa siang 8 Januari 2019.
Uniknya, dalam kunjungannya kali ini bupati mengendarai motor trail, menyusuri jalan sejauh 15 kilometer dari Pendopo Kabupaten Nganjuk, menuju lokasi proyek bendungan di Desa Sambikerep.
Bupati Novi naik motor trail bersama Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, para pejabat Forkopimda Nganjuk, dan seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di Kabupaten Nganjuk.
Tiba di lokasi sekitar pukul 11.00 WIB, rombongan bupati langsung disambut Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas Sahroni Sugiarto, yang langsung memberi pemaparan terkait perkembangan proyek Semantok.
Bupati Novi bersama rombongan saat nge-trail menuju titik lokasi proyek Waduk Semantok di Dusun Kedungnoyo, Desa Tritik, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk (foto : Kodim Nganjuk) |
Saat ini, papar Saroni, pembangunan fisik Semantok baru di bawah 5 persen. Namun, masih di bawah target ditetapkan. Waduk ini direncanakan akan dibuka pada tahun 2021 mendatang.
Saroni juga menjelaskan sejumlah permasalahan masih perlu diselesaikan. Antara lain proses ganti lahan dan tanaman milik perhutani hingga relokasi rumah warga terdampak.
Bupati Novi (helm trail) saat meninjau salah satu titik lokasi proyek Waduk Semantok yang ada di wilayah Dusun Kedungnoyo, Desa Tritik (foto : Kodim Nganjuk) |
BBWS juga sempat menunjukkan vido tiga dimensi, yang menggambarkan lengkapnya faisilitas pendukung kompleks Waduk Semantok. Mulai dari landasan helikopter atau helipad, penginapan, rumah dinas, bengkel, toko modern, tempat ibadah, rumah makan, hingga gardu pandang di bibir waduk yang mirip dengan suasana pantai.
Di tempat yang sama, Bupati Novi berharap, bendungan Semantok yang ditargetkan tuntas pada tahun 2021 itu mampu mendongkrak perekonomian masyarakat Nganjuk.
Bupati Novi ngetrail sambil membonceng sang istri, Yuni Rahma. Di sebelahnya ada Dandim 0810/Nganjuk Letkol Kav Joko Wibowo (foto : Kodim Nganjuk) |
Tidak hanya di sektor pertanian, tetapi juga di sektor pariwisata. Bupati memerintahkan seluruh instansi dan perangkat terkait, untuk mempersiapkan promosi Waduk Semantok sebagai destinasi wisata baru di Kabupaten Nganjuk.
“Semantok akan menjadi pusat wisata andalan baru, bisa dinikmati turis dari dalam dan luar kota, bahkan mancanegara. Yang penting lagi, bisa mengangkat perekonomian wargadi sekitarnya,” ujar Novi.
Menurut data BBWS, proyek nasional Bendungan Semantok dibagi dalam 2 paket.
Maket Waduk Semantok yang terpampang di lobi kantor pelaksana proyek, di Desa Sambikerep, Kecamatan Rejoso, Nganjuk (foto : dok. BPBD Nganjuk) |
Paket 1 dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya dengan nilai Rp 909.722.003.000. Sedangkan Semantok paket II dikerjakan oleh PT Hutama Karya dengan nilai Rp 840.202.382.000. Total megaproyek ini menelan biaya sekitar Rp 1,8 triliun, yang bersumber dari APBN.
Bendungan dibangun di atas lahan 700 hektare, dan akan memiliki kapasitas tampung sekitar 32 juta meter kubik. Diharapkan mampu mengairi lahan seluas 1.554 hektare serta menghasilkan listrik sebesar 1,01 megawatt.
Bendungan Semantok diproyeksikan bisa mengatasi masalah kekeringan di wilayah Nganjuk utara, dan mereduksi banjir yang melanda wilayah Rejoso saat musim hujan tiap tahunnya, serta dapat meningkatkan taraf ekonomi warga.
(ds/ab/2019)
0 komentar:
Post a Comment