ilustrasi (dianjuarsa.com) |
Selasa 1 Januari 2018
by Panji Lanang Satriadin
matakamera, Sidrap - Eits, jangan salah sangka dulu! 'Gadis Nganjuk' yang ini adalah istilah baru varietas tanaman, yang digagas para petani di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan.
Tepat di hari pertama tahun baru, Selasa 1 Januari 2019, para petani melakukan panen perdana 'Gadis Nganjuk' di perkebunan Bawang Merah Jalan Baru Poros Rappang-Macege, Kabupaten Sidrap.
Dilansir Tribunnews.com (1/1/19), disebut 'Gadis Nganjuk', karena yang dipanen adalah hasil tumpangsari antara tanaman cabe varietas gadis, dengan bawang merah Nganjuk.
Kebun ini dikelola oleh anak-anak yatim piatu binaan Panti Asuhan Sejati Muhammadiyah Rappang.
Mereka dibimbing oleh Yayasan Nurul Reski, mitra dari Kementerian Pendidikan lewat program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW).
"Alhamdulillah hari ini kita berhasil panen perdana, setelah dirawat selama dua bulan terakhir," jelas penyuluh pertanian Fadli, yang membimbing anak binaan Panti Asuhan Sejati.
Para petani muda saat panen 'Gadis Nganjuk' di perkebunan Bawang Merah Jalan Baru Poros Rappang-Macege, Kabupaten Sidrap (tribunnews.com) |
Ia menjelaskan, bawang merah ditumpangsarikan ke cabe yang mulai ditanam sejak awal Oktober lalu. Bawang merah dipanen setelah dua bulan, sementara cabe diprediksi dapat dipanen tiga pekan kemudian.
Hasil panen 'Gadis Nganjuk' sangat istimewa. Cabe gadis memiliki daya tahan lebih baik terhadap penyakit. Sementara bawang merah Nganjuk bisa menghasilkan 10-18 biji bawang per butir.
"Jika dikembangkan lebih besar, ini bisa sangat membantu petani meningkatkan produksinya," urai Fadli.
Berhasilnya panen 'Gadis Nganjuk', membuka peluang untuk dikembangkan lebih luas. Sehingga Sidrap tidak hanya dikenal dengan produksi beras dan telur.
Potensi besar 'Gadis Nganjuk' ini di masa mendatang dinilai akan bisa membahagiakan para petani.
Nah, bagaimana dengan Anda, apakah ikut tertarik bercocok tanam tumpangsari 'Gadis Nganjuk' ini?
(ds/ab/2018)
0 komentar:
Post a Comment