Patok Target 60 Persen untuk Kemenangan Jokowi-Ma'ruf
Rabu 16 Januari 2019
Edited by Panji LS
matakamera, Indramayu - Jaringan Kiai dan Santri Nasional (JKSN) terus menyisir segala penjuru Indonesia untuk meraih kemenangan Jokowi - Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Kali ini wilayah pantai utara (Pantura) Jawa Barat menjadi target mendulang suara.
Tujuh daerah melakukan deklarasi JKSN se-Pantura Jawa Barat, di di Pondok Pesantren Darul Ma'arif Legok, Lohbener, Kabupaten Indramayu, Selasa (15/1). Antara lain Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Subang dan Kabupaten Karawang.
Acara ini dihadiri sekitar 2.000 orang dari unsur kiai, bu nyai dan santri. M. Roziqi Yasir selaku Ketua Umum JKSN Pusat menyampaikan dalam sambutannya bahwa Jawa Barat merupakan wilayah yang cukup berat bagi Pak Jokowi.
Data KPU menunjukkan bahwa pada pilpres 2014 Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla harus takluk dari pasangan Prabowo-Hatta dengan selisih sekitar 20%. Perolehan suara Prabowo-Hatta 14.167.381 atau 59,78 persen. Sementara itu, pasangan Jokowi-JK mendapat suara 9.530.315 atau 40,22 persen.
"Kalo di pilpres 2014 pak Jokowi kalah di Jawa Barat, maka di pilpres 2019 JKSN Jawa Barat harus mengerahkan seluruh kekuatannya untuk memenangkan pak Jokowi di Jawa Barat. Minimal prosentasenya kebalikan dari 2014 yaitu pak Jokowi yang akan menang dengan selisih 20% dari lawannya," ungkap Roziqi
Ketua Dewan Penasihat JKSN, KH Asep Saifuddin Chalim, menegaskan kewajiban warga nahdliyin memilih KH. Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
"Sosok KH. Maruf Amin yang sudah diketahui bersama sebagai Rois Am PBNU. Rois Am PBNU itu adalah kepalanya NU. Maka jika ada orang NU yang tidak memilih Jokowi-KH Maruf Amin maka Ia sama saja menginjak kepalanya NU," tegasnya.
Dirinya juga menilai, Pilpres kali ini menjadi ajang pertarungan antara pendukung Ahlusunnah Waljamaah dan Aliran Radikalisme.
"Karenanya, jangan sampai negara ini dipimpin oleh Calon pemimpin yang disetir oleh kelompok radikal. Negara ini harus dipimpin oleh Pemimpin yang menjalankan dan didukung oleh kelompok Ahlusunnah waljamaah," ungkap putra salah satu pendiri NU ini.
Khofifah Indar Parawansa selaku Ketua Dewan Pengarah JKSN menegaskan jika ditunjuknya KH. Ma'ruf Amin sebagai pendamping Jokowi di Pilpres merupakan sebuah kebanggaan.
"Dan keharusan bagi kita warga NU dan seluruh banom NU yaitu Muslimat NU, Fatayat NU, Anshor, IPNU dan lainnya untuk memilih bapak Jokowi - KH. Maruf Amin," tambah Ketua Umum PP Muslimat NU ini.
Sementara itu deklarasi ini juga dihadiri beberapa perwakilan pengurus JKSN dari Kab Garut, Kota Bandung, Kab Bandung Barat, Kab Bandung, Kab Bekasi, Kota Banjar untuk mengikuti konsolidasi lanjutan yang dipimpin langsung oleh KH. Asep Saifuddin Chalim.
(ds/ab/2019)
Khofifah saat berada di Pondok Pesantren Darul Ma'arif Legok, Lohbener, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Selasa (14/1) |
Rabu 16 Januari 2019
Edited by Panji LS
matakamera, Indramayu - Jaringan Kiai dan Santri Nasional (JKSN) terus menyisir segala penjuru Indonesia untuk meraih kemenangan Jokowi - Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Kali ini wilayah pantai utara (Pantura) Jawa Barat menjadi target mendulang suara.
Tujuh daerah melakukan deklarasi JKSN se-Pantura Jawa Barat, di di Pondok Pesantren Darul Ma'arif Legok, Lohbener, Kabupaten Indramayu, Selasa (15/1). Antara lain Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Subang dan Kabupaten Karawang.
Acara ini dihadiri sekitar 2.000 orang dari unsur kiai, bu nyai dan santri. M. Roziqi Yasir selaku Ketua Umum JKSN Pusat menyampaikan dalam sambutannya bahwa Jawa Barat merupakan wilayah yang cukup berat bagi Pak Jokowi.
Data KPU menunjukkan bahwa pada pilpres 2014 Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla harus takluk dari pasangan Prabowo-Hatta dengan selisih sekitar 20%. Perolehan suara Prabowo-Hatta 14.167.381 atau 59,78 persen. Sementara itu, pasangan Jokowi-JK mendapat suara 9.530.315 atau 40,22 persen.
"Kalo di pilpres 2014 pak Jokowi kalah di Jawa Barat, maka di pilpres 2019 JKSN Jawa Barat harus mengerahkan seluruh kekuatannya untuk memenangkan pak Jokowi di Jawa Barat. Minimal prosentasenya kebalikan dari 2014 yaitu pak Jokowi yang akan menang dengan selisih 20% dari lawannya," ungkap Roziqi
Ketua Dewan Penasihat JKSN, KH Asep Saifuddin Chalim |
Ketua Dewan Penasihat JKSN, KH Asep Saifuddin Chalim, menegaskan kewajiban warga nahdliyin memilih KH. Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
"Sosok KH. Maruf Amin yang sudah diketahui bersama sebagai Rois Am PBNU. Rois Am PBNU itu adalah kepalanya NU. Maka jika ada orang NU yang tidak memilih Jokowi-KH Maruf Amin maka Ia sama saja menginjak kepalanya NU," tegasnya.
Dirinya juga menilai, Pilpres kali ini menjadi ajang pertarungan antara pendukung Ahlusunnah Waljamaah dan Aliran Radikalisme.
"Karenanya, jangan sampai negara ini dipimpin oleh Calon pemimpin yang disetir oleh kelompok radikal. Negara ini harus dipimpin oleh Pemimpin yang menjalankan dan didukung oleh kelompok Ahlusunnah waljamaah," ungkap putra salah satu pendiri NU ini.
Gerilya Khofifah di Jawa Barat untuk memaksimalkan perolehan suara Joko Widodo-Ma'ruf Amin |
Khofifah Indar Parawansa selaku Ketua Dewan Pengarah JKSN menegaskan jika ditunjuknya KH. Ma'ruf Amin sebagai pendamping Jokowi di Pilpres merupakan sebuah kebanggaan.
"Dan keharusan bagi kita warga NU dan seluruh banom NU yaitu Muslimat NU, Fatayat NU, Anshor, IPNU dan lainnya untuk memilih bapak Jokowi - KH. Maruf Amin," tambah Ketua Umum PP Muslimat NU ini.
Sementara itu deklarasi ini juga dihadiri beberapa perwakilan pengurus JKSN dari Kab Garut, Kota Bandung, Kab Bandung Barat, Kab Bandung, Kab Bekasi, Kota Banjar untuk mengikuti konsolidasi lanjutan yang dipimpin langsung oleh KH. Asep Saifuddin Chalim.
(ds/ab/2019)
0 komentar:
Post a Comment