Sejumlah anggota Polsek Prambon saat meminta keterangan dari saksi mata di lokasi kejadian, Rabu malam 2 Januari 2019 (ist) |
Jumat 4 Januari 2018
by Panji Lanang S
matakamera, Nganjuk - Usai insiden ambruknya tiga bangunan kelas SDN Watudandang 3, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk, pada Rabu sore lalu (2/1/2019), pihak kepolisian masih mendalami penyelidikan.
Hal ini diungkapkan Kapolsek Prambon AKP Suyantono, Jumat 4 Januari 2019. Langkah-langkah yang dilakukan antara lain, meminta keterangan kepada seluruh saksi mata. Termasuk kepala sekolah SDN 3 Watudandang.
Menurut Kapolsek, dari pemeriksaan awal, ada dugaan pemicu insiden tersebut karena faktor usia bangunan yang sudah tua.
"Belum ditemukan adanya unsur-unsur kesengajaan atau kesalahan spesifikasi dari bangunan," ujar Kapolsek.
Namun demikian, Kapolsek menyebut masih terus melakukan pengembangan dan mengumpulkan data-data. Gunanya untuk mencari kepastian penyebab ambruknya gedung sekolah tersebut.
Diberitakan sebelumnya, bangunan SDN Watudandang 3 tiba-tiba roboh pada Rabu sore 2 Januari 2019 sekitar pukul 15.30 WIB.
Tanda-tanda gedung bakal roboh pertama kali pertama diketahui oleh Mahmudah, 50, salah satu staf pengajar SDN Watudandang 3.
Awalnya saat di dalam rumah dia mendengar suara seperti bangunan roboh. Seketika Mahmudah keluar dari rumah dan melihat bangunan SDN Watudandang 3 yang berjarak kurang lebih 150 meter dari rumahnya.
"Menurut keterangan saksi Mahmudah kepada polisi, gedung SDN Watudandang III itu dibangun sejak 1979 silam, dan pernah dilakukan rehab bagian atas pada tahun 2007, " terang Kasubbag Humas Polres Nganjuk AKP Sudarman, Kamis pagi 3 Januari 2019.
Pagi sebelum kejadian, pihak sekolah sudah mengetahui bahwa kondisi bangunan seperti akan roboh dan sempat memindahkan barang-barang diamankan ke ruang kelas lain. Puluhan siswa dari tiga kelas tersebut juga sudah dievakuasi sebelum bangunan roboh, sehingga tidak sampai memakan korban.
(ds/ab/2019)
0 komentar:
Post a Comment