Sandiaga diberi oleh-oleh dua pak shuttlecock dengan merk Sandaga Uno, saat mengunjungi home industri shuttlecock di Desa Sumengko, Kecamatan Sukomoro, Nganjuk, Kamis 7 Februari 2019 (ist) |
Kamis 7 Februari 2019
by Panji Lanang Satriadin
matakamera, Nganjuk – Kunjungan Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno ke Kabupaten Nganjuk, selama dua hari sejak Rabu sore 6 Februari 2019, sampai Kamis siang 7 Februari 2019, meninggalkan banyak kesan unik.
Dimulai pada Kamis sore, ketika Sandi bertemu dengan ratusan pengusaha muda dan kalangan millenial, Di Kafe Merdeka Nganjuk, sekitar pukul 18.30 WIB.
Cawapres Sandiaga Uno saat bincang millenial dengan anak-anak muda di Cafe Merdeka Nganjuk, Rabu malam 6 Februari 2019 (ist) |
"Diskusi menarik bersama teman-teman millenial di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Terima kasih sudah meluangkan waktunya hingga malam hari," ujar Sandi.
Sandi yang tampil mengenakan kaos biru muda kasual ini berjanji menampung seluruh aspirasi generasi millenial yang telah dihimpunnya pada kesempatan tersebut. Banyak keluhan disampaikan, mulai harga kebutuhan pokok yang melambung, lapanan pekerjaan sulit, hingga kekhawatiran sepinya perekonomian karena efek samping keberadaan jalan tol.
Sambil memaparkan jawaban dan solusi kepada mereka, Sandi pun membagi-bagikan obat pusing dan mual berbentuk sirup sachet.
“Sekarang ini banyak masyarakat pusing, karena masalah ekonomi. Sementara sambil menunggu 17 April (hari pencoblosan), kita bagi-bagi obat pusing dulu,” ujar Sandi.
Sandiaga Uno melihat langsung produk hasil industri rumah shuttlecock yang dikelola Pak Dauli (ist) |
Pada hari kedua, Kamis pagi 7 Februari 2019, Sandi mengawali agendanya dengan mengunjungi industri rumahan pembuatan shuttlecock atau kok, di Desa Sumengko, Kecamatan Sukomoro. Sandiaga pun sempat ikut mencoba membuat kok.
"Susah ternyata," ujar Sandiaga, sambil memamerkan kok yang masih terpasang dua bulu angsa buatannya.
Dalam kesempatan itu, Sandiaga juga diberi dua tabung kok yang bungkusnya didesain khusus dengan merek Sandiaga Uno No 2.
Sandiaga Uno sempat ikut melakukan panen bawang merah, saat bertemu dengan para petaninya di Desa Sukomoro, Kecamatan Sukomoro, Kamis siang 7 Februari 2019 (ist) |
Sang pemilik usaha industri rumahan pembuatan kok 'Jangkar Mas', Dauli mengaku memang telah menyiapkan hadiah itu untuk menyambut kedatangan Sandiaga.
"Saya membuat semalaman pak, kok dengan merek No 2 Sandiaga Uno. Semoga berkenan pak," kata Dauli.
Dauli juga mengeluhkan mahalnya bahan produksi kok saat ini. Mengingat, bahan baku produksi kok masih bergantung pada impor, khususnya spons dan bulu yang didatangkan dari Taiwan.
Mendapatkan hadiah itu, Sandiaga pun terharu. Sandiaga pun berjanji akan mendukung usaha-usaha industri kok di Indonesia, khususnya terkait bahan baku.
"Bagus banget pak. Terima kasih atas kehormatan yang luar biasa ini," kata Sandi.
Sandiaga Uno menjadi imam Solat Maghrib, di Masjid Agung Baitussalam Nganjuk, Rabu petang 6 Februari 2019 (ist) |
Menurut Sandi, ini yang akan menjadi fokus ekonomi Prabowo Sandi, menggerakkan ekonomi rakyat. Apa yang dilakukan Pak Dauli ini patut diapresiasi, karena menghidupi masyarakat sekitarnya. Sandi berjanji akan membantu meningkatkan lagi produksinya,memperbanyak bahan baku lokal, sehingga menyerap lebih banyak tenaga kerja.
Usai dari Desa Sumengko,Sandi lalu melanjutkan ke lokasi berikutnya, untuk berjumpa petani bawang merah di Desa, Kecamatan Sukomoro. Kabupaten Nganjuk.
Sandiaga mengetahui, bahwa Kabupaten Nganjuk mempunyai lahan bawang merah terluas kedua di Indonesia, setelah Brebes, Jawa Tengah. Sandi pun mendengarkan keluhan petani soal anjloknya harga bawang merah saat panen raya.
Di hadapan para petani, Sandiaga Uno berjanji akan menetapkan batas bawah dan batas atas harga bawang merah antara Rp 10 Ribu dan Rp 14 Ribu. Selain itu, Sandi juga berjanji akan membangun ruang penyimpanan barang pertanian di pasar sentral agar penyimpanan bawang merah bisa bertahan lebih lama.
(ds/ab/2019)
0 komentar:
Post a Comment