Senin 8 April 2019
by Panji Lanang S
matakamera, Nganjuk - Menjadi unsur pendukung pengawasan yang strategis dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 di Kabupaten Nganjuk, GP Ansor Kabupaten Nganjuk akan mengerahkan ribuan kadernya untuk melakukan pengawasan jalannya pemilu 17 April 2019.
Sikap organisasi sayap NU ini tercetus saat Sosialisasi dan Deklarasi Pengawasan Partisipatif Pemilu 2019 yang diselenggarakan oleh Badan pengawas pemilu (Bawaslu) Kabupaten Nganjuk, di Desa Semare, Kecamatan Berbek, Senin 8 April 2019.
Ketua Bawaslu Nganjuk Abdul Aziz mengatakan, sosialisasi partisipatif dan deklarasi anti money politic ini merupakan rangkaian kerjasama Bawaslu Nganjuk dengan ormas-ormas yang ada di Kota Angin.
Ketua Bawaslu Nganjuk Abdul Aziz membubuhkan tandatangan deklarasi pengawasan partisipatif, yang juga dilakukan oleh jajaran komisioner Bawaslu Nganjuk dan PC GP Ansor Nganjuk (ist) |
“Sebelumnya kita juga sudah menggelar rangkaian acara seperti ini, sebelumnya kita juga kerjasama dengan pihak kampus dalam rangka mensosilisasikan pengawasan pemilu pada 17 April mendatang,” ungkapnya.
Mengenai jumlah ormas yang telah digandeng oleh Bawaslu dalam rangka turut melakukan pengawasan partisipatif di Kabupaten Nganjuk sudah hampir semua diajak.
“Hanya saja secara simbolis atau penanda tanganan baru kita lakukan dengan pihak kampus dan PC Ansor Nganjuk,” paparnya.
Dengan melibatkan seluruh ormas, lanjut Abdul Aziz, diharapkan ke depan masyarakat menjadi lebih cerdas dalam bersikap ketika mengetahui pelanggaran pemilu.
Para kader relawan GP Ansor Nganjuk dan unsur banom NU lainnya menyatakan siap mengawasi jalannya Pemilu di Kabupaten Nganjuk agar berjalan kondusif (ist) |
“Bawaslu tupoksinya melakukan pengawasan, mencatat dan menindak pelanggaran pemilu, dengan melibatkan ormas untuk melakukan pengawasan partisipatif, artinya masyarakat berpartisipasi dalam kepengawasan, kita memang harus bersama masyarakat dalam mengawasi pelaksanaan pemilu, termasuk pada masa kampanye, masa tenang serta pemungutan dan penghitungan suara,” ungkapnya.
Sebagai Badan Pengawas, kata Abdul Aziz lagi, Bawaslu juga telah melakukan langkah antisipasi dalam melakukan pencegahan terhadap pelanggaran-pelanggaran terkait pemilu. “Rangkaian kegiatan pencegahan pelanggaran juga telah kita lakukan dengan sasaran kelompok masyarakat. Dengan demikian kita harapkan masyarakat paham mengenai aturan pemilu sesuai dengan Undang-Undang,” ungkapnya.
Sejauh ini, masih menurut Abdul Aziz, pelanggaran pemilu yang terjadi di wilayah Kabupaten Nganjuk masih bersifat administratif, “Surat pemberitahuan kegiatan yang tidak sesuai prosedur, bahan kampanye maupun alat peraga kampanye (APK). Untuk pelanggaran yang sifatnya fatal masih belum kami temukan dan belum ada laporan dari masyarakat,” pungkasnya.
Kader GP Ansor dari berbagai kecamatan di Kabupaten Nganjuk berfoto bersama pimpinan Bawaslu Nganjuk (ist) |
Sementara itu, Yadianto Wakil Ketua I Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Nganjuk menyambut baik sosialisasi pengawas partisipatif dan deklrasi anti money politik yang digelar oleh Bawalu Kabupaten Nganjuk tersebut.
“Pada dasarnya kami para pemuda ansor menyambut baik sekali acara yang digelar oleh Bawaslu ini. Karena apa pengawasan pada Pemilu 17 April mendatang adalah tanggung jawab kita juga sebagai pemuda ansor Nganjuk,” kata Yadianto.
Dengan ikut melakukan pengawasan, lanjut Yadianto pemuda Ansor Nganjuk bersama dengan masyarakat untuk mewujudkan pemilu berkualitas dan tanpa ada politik uang atau money politik, “Terima kasih kami sampaikan kepada Bawaslu Nganjuk yang telah memfasilitasi rangkaian acara sosialisasi sekaligus deklarasi anti money politik ini,” paparnya.
Selain itu, lanjut Yadianto, PC Ansor Nganjuk juga tetap menjaga netralitas demi terwujudnya pemilu yang berkualitas. “Dengan turut melakukan pengawasan bersama dengan masyarakat, Pemuda Ansor Nganjuk mengingkan pemilu berkualitas tanpa adanya money politik,” tutupnya.
Di tengah rangkaian acara dilakukan pembacaan naskah deklarasi pemilu anti money politik dipimpin oleh pengurus PC Ansor Nganjuk dan diikuti oleh peserta sekaligus dilakukan penanda tanganan pemilu damai anti money politik.
Ditambahkannya, banyaknya anggota Ansor maupun Banser yang terlibat menjadi penyelenggara pemilu, membuat GP Ansor Nganjuk termotivasi mengerahkan relawan, untuk menjaga kondusivitas di masing-masing wilayah pada saat Pemilu berlangsung.
“Kalau bisa, Banser ini bergabung dengan TNI dan Polri bisa secara bersama-sama memberikan kenyamanan dan keamanan di masyarakat pada saat berlangsungnya Pemilu,” pungkas Yadianto.
(ds/ab/adv/2019)
0 komentar:
Post a Comment