Kawasan Alun-Alun Nganjuk difoto dari udara (foto : IG 740aerialvideography) |
Kamis 15 Agustus 2019
by Panji Lanang Satradin
matakamera, Nganjuk - Alun-Alun Nganjuk terakhir direnovasi tahun 2016 lalu. Proyeknya diinisiasi bupati terdahulu, Taufiqurrahman. Biaya merombak wajah landmark Kota Angin kala itu sekitar Rp 3,7 miliar. Sumbernya dari APBD.
Kini, di masa Bupati Novi Rahman Hidhayat, muncul rencana memugar ulang Alun-Alun Nganjuk.
Mas Novi, sapaannya, mengaku ingin mengembalikan fungsi alun-alun seperti sediakala. Yaitu, sebagai tempat upacara hari-hari besar, seperti upacara Hari Kemerdekaan RI.
Selain itu, agar ruangnya lebih leluasa untuk aktivitas umum. Termasuk menyediakan tempat bermain anak-anak yang lebih lapang.
Seperti diketahui, beberapa tahun belakangan, upacara kenegaraan dipindah ke Lapangan GOR Begadung. Begitu pula dengan hajatan-hajatan besar lainnya.
Alun-Alun Nganjuk tak bisa menjadi tempat upacara. Sebabnya, banyak profil bangunan besar dan menjulang di tengah-tengahnya.
Kegiatan massal yang masih mungkin dilakukan di tempat ini, hanya senam aerobik di Minggu pagi.
Demi memulai rencana perombakan ulang tersebut, Mas Novi sudah melakukan survei ke Alun-Alun Nganjuk pada 25 Juli 2019 lalu. Dia mengajak serta Sekretaris Daerah Agoes Soebagijo, Kepala Dinas PUPR Fajar Judiono, dan Dandim 0810/Nganjuk Letkol Joko Wibowo.
Sambil berkeliling, bupati penyuka topi merah ini mengatakan, rencana pemugaran akan dilakukan bertahap. Dimulai dengan membongkar bangunan pilar yang berdiri di tengah alun-alun.
"Ya ini kita cek. Nanti saya benahi. Yang penting Alun-Alun ini tidak terlalu banyak pilar-pilar itu. Ini supaya anak-anak bisa bermain. Itu kan ada taman bermain tho, tapi terlalu ke dalam dan bahaya," ujar Bupati Novi.
Dia menegaskan, tidak akan merombak secara keseluruhan Alun-Alun Nganjuk, tetapi hanya membenahi sebagian.
"Yang penting bisa untuk bermain anak, untuk upacara, dan kegiatan masyarakat lainnya," imbuh Mas Novi.
Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidhayat (dua dari kiri, red) saat melakukan survei ke lokasi Alun-Alun Nganjuk, pada 25 Juli 2019 lalu (ist) |
Jika perombakan bangunan pilar sudah selesai, tahap berikutnya, Mas Novi berencana mengeruk tanah, sehingga posisinya rata dengan dasaran. Ini agar kedudukannya lebih rendah dari siti hinggil atau pendopo, di seberang timurnya.
Namun, prosesnya tidak langsung akan dikerjakan tahun ini. Melainkan secara bertahap pada tahun berikutnya.
Mas Novi mengaku, ide mengembalikan fungsi alun-alun sudah direncanakan sejak dia menjabat sebagai Bupati Nganjuk. Selanjutnya, menjadi pembahasan antara pejabat Forkopimda Nganjuk dan OPD terkait.
"Ini bertahap. Pertama membongkar bangunan di tengah itu (sambil menunjuk bangunan di tengah alun-alun) dan tempat duduk di kanan-kiri alun-alun,” ujar Mas Novi. Dia juga menunjukkan bagian-bagian lain yang hendak dirombak.
Lalu, kapan rencana ini mulai dijalankan? Mas Novi tidak menyebut secara gamblang. Dia hanya mengatakan, yang diprioritaskan adalah perombakan bangunan pilar Alun-Alun Nganjuk dalam waktu dekat ini.
(ds/ab/2019)
0 komentar:
Post a Comment