Gubernur Khofifah saat menghadiri gerakan gotong royong untuk percepatan penanganan katarak Jawa Timur di Rumah Sakit Soedono Madiun pada Jumat 11 Oktober 2019 (ist) |
Jumat 11 Oktober 2019
by Panji LS
matakamera, Madiun - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa angka kebutaan di Jawa Timur masih di atas rata-rata Nasional dan 80 persennya disebabkan katarak.
Oleh karenanya, dalam rangka peringatan Hari Jadi Pemerintah Provinsi Jawa Timur ke 74 salah satu program yang diselenggarakan adalah gerakan gotong royong atau bakti sosial di bidang kesehatan khususnya penanganan kebutaan yang disebabkan katarak. Gerakan Bakti sosial ini sekaligus sebagai upaya untuk mewujudkan Jawa Timur bebas dari katarak pada tahun 2023.
“Kita berharap bahwa dua puluh dua tiga Jawa Timur ini sudah bebas katarak,” Kata Khofifah.
Hal ini disampaikannya seusai melakukan kunjungan pada bakti sosial atau gerakan gotong royong untuk percepatan penanganan katarak Jawa Timur di Rumah Sakit Soedono Madiun pada Jumat (11/10) pagi.
Lebih lanjut Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa gerakan penanganan katarak ini akan terus dilakukan di beberapa titik yang sudah di petakan di Jawa Timur. Dalam penyelenggaraanya, Pemprov Jatim telah bekerja sama dengan Komite Mata Daerah (Komatda), Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami), dan salah satu bank swasta terbesar di Indonesia.
“Kami juga sudah kordinasi secara teknis, supaya continuity dari seluruh ikhtiar ini bisa Kita lanjutkan, Jadi hari ini kita mulai tekad dan sinergi bersama mewujudkan Jatim bebas katarak 2023,” jelasnya.
Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur ini mengungkapkan bahwa kegiatan-kegiatan sosial seperti ini sebenarnya telah banyak dilakukan. Namun kalau ini ia menitik beratkan bahwa yang ingin dicapai adalah target yang lebih maksimal dari sebelumnya karena berhubungan dengan angka kebutaan di Jawa Timur yang masih besar besar di atas rata- rata nasional.
“Kita ingin tingkatkan sinergitas antar elemen strategis dengan targetnya bisa lebih maksimal,”harap Khofifah.
Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Kohar Hari Santoso menjelaskan bahwa angka kebutaan di Jawa Timur mencapai lebih dari empat ratus ribu, yang disebabkan karena faktor resiko dari beberapa penyakit seperti diabetes, dan hipertensi, serta karena paparan sinar ultraviolet.
“Totalnya sekitar empat ratus ribuan, ada beberapa faktor resiko penyebab katarak diantaranya ultraviolet dan penyakit dasar seperti diabet dan hipertensi, oleh karenanya arah pencegahan kita kesana,”jelasnya.
0 komentar:
Post a Comment