Harapkan Pospeda Ciptakan Bibit Atlet dan Seniman Bertaraf Internasional
 |
| Gubernur Khofifah saat membuka Pospeda ke-8 Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 di Taman Candra Wilwatikta, Kabupaten Pasuruan, Jumat malam 1 November 2019 (foto : Humas Protokol Pemprov Jatim) |
Sabtu 2 November 2019
by Panji LS
matakamera, Pasuruan - Semarak musik patrol dan defile dari kontingen 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur memeriahkan penyelenggaraan Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren Daerah (Pospeda) Ke-8 Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 di Taman Candra Wilwatikta, Kabupaten Pasuruan, Jumat (1/11) malam. Rombongan defile diawali kontingen dari Kabupaten Magetan dan ditutup dengan kontingen Kota Surabaya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang didampingi Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan, Plt. Kepala Kanwil Kemenag Jatim membuka Pospeda dengan menabuh rebana bersama-sama.
Pospeda Provinsi Jawa Timur yang kedelapan ini menjadi ajang untuk membuktikan kemampuan dan kelihaian para santri terutama dalam sejumlah cabang olahraga dan seni untuk mengokohkan karakter, sportivitas, kebersamaan, dan budaya untuk kejayaan negeri. Pospeda dilaksanakan pada 1-4 Nopember 2019, yang diikuti sebanyak 2.587 peserta dari 38 kabupaten/kota dan sebanyak 807 orang official.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah mengatakan, Pospeda agar dijadikan media untuk menggali dan melahirkan bibit-bibit unggul baik atlet olah raga, seni dan budaya yang bisa ditingkatkan prestasinya pada pekan-pekan olahraga dan seni yang lebih tinggi berikutnya.
“Ini bagian penguatan bagaimana menemukenali bibit unggul dari pesantren. Apakah dari olahraga, seni atau budayanya. Dari Pospeda ini akan muncul bibit unggul atlet, seniman dan budayawan yang tidak hanya bertaraf provinsi, bertaraf nasional, tetapi hari ini para santri sudah siap menjadi bibit unggul bertaraf internasional,” ujar orang nomor satu di Jatim.
Pacu Semangat Para Santri Bangun Cita-cita di Segala Bidang
Karena itu, Mantan Mensos di era Presiden Jokowi itu memacu semangat para santri agar terus membangun cita-cita setinggi-tingginya dalam bidang apapun termasuk olahraga maupun kesenian di ajang ini.
Untuk menambah semangat, dirinya pun menyontohkan dalam sejarah Gus Dur pernah memimpin Dewan Kesenian Jakarta. Bahkan hebatnya mampu melahirkan budayawan-budayawan besar.
“Harapan kita adalah sisi seni yang muncul dari dunia pesantren akan dikuatkan oleh sisi spiritualitas dan religiusitas. Budaya yang muncul juga akan mendapatkan ruh spiritualitas dan religiusitas. Begitu juga olahraga akan menjadi bagian yang membangun akal yang sehat terdapat dalam jiwa yang sehat. Jadi substansinya harus kita ambil bagaimana penguatan-penguatan spiritualitas religiusitas itu menjadi ruh dari seni, budaya, dan olahraga,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf menyampaikan apresiasi atas ditunjuknya Pasuruan sebagai tuan rumah penyelenggaraan event-event Jatim termasuk POSPEDA ini.
“Ini berkah bagi masyarakat Pasuruan. Keberadaan Ampiteather ini membawa berkah bagi Pasuruan. Banyak kegiatan nasional dilaksanakan di Ampiteather Taman Candra Wilwatikta,” ujarnya.
Secara spontan Gubernur Khofifah mengajak salah satu peserta kategori Stand Up Comedy ala Santri untuk memberikan pemahaman bahaya radikalisme secara sederhana di atas panggung. Tak berlangsung lama, Kontingen dari Tulungagung menyanggupi ajakan Gubernur Khofifah untuk menjelaskan hal tersebut.
0 komentar:
Post a Comment