Suasana penyerahan penghargaan di bidang peternakan kepada Pemprov Jatim, di Kantor Kementerian Pertanian RI, Rabu 11 Desember 2019 (foto: Humas Protokol Pemprov Jatim) |
Kamis 12 Desember 2019
by Panji LS
matakamera, Jakarta - Berbagai prestasi terus diukir Provinsi Jawa Timur. Kali ini Provinsi Jatim berhasil mengungguli provinsi lain di tiga penghargaan sekaligus di bidang peternakan tingkat nasional dalam ajang Pemberian Penghargaan Kepada Pemerintah Daerah dan Petugas Teknis Reproduksi Berprestasi dalam Pelaksanaan UPSUS SIWAB Tahun 2019 di Kantor Kementerian Pertanian RI, Pasar Minggu, Jakarta, Rabu 11 Desember 2019.
Penghargaan pertama diraih Pemprov Jatim sebagai Juara I tingkat nasional kategori Kinerja Pelayanan Pemerintah Daerah Wilayah Dominan Inseminasi Buatan (IB). Penghargaan tersebut diterima Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jatim, Wemmi Niamawati yang mewakili Gubernur Jatim.
Penghargaan ini berhasil diraih Pemprov Jatim karena pada tahun 2019 mampu melakukan kawin suntik pada sapi sebanyak 1.710.000 ekor atau 131 persen dari target nasional sebanyak 1.300.000 ekor. Hasilnya angka kebuntingannya sebesar 1.025.000 ekor dan angka kelahirannya sebesar 1.021.000 ekor.
Kemudian penghargaan kedua yakni Juara I Paramedik Veteriner Petugas Pemeriksaan Kebuntingan (PKB) Tingkat Nasional yang diraih petugas dari Kab. Pasuruan atas nama Sidi Asmadi. Dimana ia berhasil malakukan pemeriksaan kebuntingan rata-rata 50 ekor setiap harinya atau 18.250 ekor selama satu tahun.
Sedangkan penghargaan ketiga yakni Juara II Paramedik Veteriner Inseminasi Buatan (IB) Tingkat Nasional kategori Petugas Inseminator yang diraih petugas dari Kab. Bondowoso atas nama Supnandar, dengan prestasi mampu melakukan pelayanan kawin suntik rata-rata 40 ekor setiap haronya atau 14.600 ekor selama satu tahun.
Atas prestasi ini, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyatakan rasa syukur dan bangganya. Menurutnya penghargaan ini menjadi penyemangat seluruh jajaran Pemprov Jatim untuk terus berbuat lebih banyak, lebih baik dan memberikan pelayanan yang CETTAR di segala bidang. Harapan kedepan kita akan dapat mewujudkan swasembada daging di tingkat nasional.
“Terimakasih kepada seluruh jajaran Pemprov Jatim yang telah bekerja keras untuk mewujudkan pelayanan yang CETTAR. Ini menjadi bukti dari ikhtiar komitmen kita semua untuk memberikan hasil yang terbaik terutama di bidang peternakan. Terimakasih kepada tim Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari, seluruh petugas pemeriksa kebunyingan serta prtugas inseminasi buatan di Jatim. Tentunya juga kepada para peternak sapi. ,” kata Khofifah saat ditemui di Jakarta, Rabu (11/12).
Menurutnya, Pemprov Jatim akan terus mengoptimalkan pemanfaatan teknologi Inseminasi Buatan (IB) untuk mendorong terciptanya swasembada daging tingkat nasional. Melalui teknologi ini, berdasarkan perhitungan populasi sapi yang dihasilkan dari proses IB maka dalam waktu 4 atau 5 tahun ke depan akan terwujud swasembada daging.
“Untuk mewujudkan hal tersebut maka pelatihan dan pendampingan tenaga IB serta petugas pemeriksa kebuntingan sangat diperlukan. Sehingga sinergi dan kemitraan dari para petugas di lapangan sangat penting,” katanya.
Inseminasi Buatan (IB) atau yang lebih di kenal dengan kawin suntik pada sapi adalah salah satu teknologi reproduksi untuk peningkatan populasi sapi. Di Jatim sendiri saat ini terdapat 1.438 orang petugas kawin suntik (inseminator atau paramedik IB) yang masing-masing bekerja di Satuan Pelayanan Inseminasi Buatan (SPIB).
0 komentar:
Post a Comment