Gubernur Khofifah saat hadir di acara Festival Ekonomi Millenials 2019 di Grand City Surabaya, Jumat malam 14 Desember 2019 (foto : Humas Protokol Pemprov Jatim) |
Senin 16 Desember 2019
by Panji LS
matakamera, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif oleh generasi muda di Jawa Timur. Langkah tersebut salah satunya diwujudkan lewat digelarnya Festival Ekonomi Millenials 2019 di Grand City Surabaya, 13-15 Desember 2019.
Festival ini sekaligus menjadi pilot project Millennial Job Center (MJC) yang merupakan program unggulan Nawa Bhakti Satya. Penyelenggaraan festival ini dimaksudkan untuk memfasilitasi para millenials agar dapat bersaing di era gig economy yang memunculkan para gig workers.
Serta melalui ajang ini Pemprov juga ingin mengenalkan produk-produk insan kreatif dan komunitas kreatif Jawa Timur kepada para investor. Baik yang berupa hard produk maupun soft produk seperti aplikasi, design dan game.
"Jawa Timur menjadi daerah yang mendapatkan bonus demografi lebih awal. Ini menjadi potensi besar kita untuk mendukung kegiatan ekonomi melalui kolaborasi dan sinergi yang baik dengan lintas sektor," kata Khofifah usai meninjau booth produk inovatif para millenials Jawa Timur di Festival Ekonomi Milenials, Jumat (14/12/2019) malam.
Sinergi dan kolaborasi tersebut dikatakan Khofifah sangat penting. Terutama karena pertumbuhan ekonomi Jatim sebesar 2-3 persen didongkrak oleh sektor ekonomi kreatif.
Karena itu, melalui MJC, diharapkan muncul talenta talenta baru yang akan memunculkan gig worker pada masa yang akan datang. Serta memfasilitasi insan ekonomi kreatif Jawa Timur untuk membangun jaringan yang kuat.
Selain itu, melalui festival ini, Pemprov Jatim ingin memberikan wadah pengembangan karir bagi para milenials dan wadah pertukaran informasi dan jaringan diantara talent-mentor-client yang bertujuan untuk menciptakan ekosistem freelancer yang kompetitif dan kondusif di Jawa Timur.
"Harapannya, Festival Ekonomi Milenials dan Millennial Job Center menjadi sumber inovasi dan kreativitas para millenial Jawa Timur. Utamanya untuk memfasilitasi para pemuda memasuki era gig economy, dimana kecenderungannya millenial tidak suka dengan pekerjaan jangka panjang. Kita tentunya sangat mengapresiasi perusahaan yang memberikan kesempatan pada para talenta MJC,” ungkap Khofifah.
Selanjutnya Road Map pembangunan ekonomi kreatif telah disusun di Badan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jatim agar tahun mendatang menemukan cluster sub sektor potensial sehingga wajah ekonomi kreatif Jatim makin kuat dan dikenal di kalangan domestik dan Internasional.
Pameran perdana ini melibatkan 16 sub sektor ekonomi kreatif. Antara lain kuliner, musik, seni rupa, kriya, digital dan sebagainya yang menampilkan produk ekonomi kreatif unggulan Jatim.
Peserta acara pembukaan sebanyak kurang lebih 300 orang baik dari pemerintah provinsi, kabupaten kota, perwakilan perguruan tinggi negeri dan swasta, mentor client dan talent mjc, BUMN dan BUMD, investor, asosiasi, komunitas kreatif dan insan kreatif Jawa Timur.
Dikemas dalam acara yang menarik, selain tampilan booth dan produk insan kreatif sebanyak 36 booth, kegiatan kali ini juga diramaikan dengan kolaborasi video mapping serta spot foto menarik dan kekinian guna menambah atusias para millenials dan pengunjung.
Pada malam Puncak Acara Festival Ekonomi Milenials hari Sabtu 14 Desember 2019, Gubernur Khofifah berkesempatan menyampaikan Penyerahan Sertifikat Penghargaan sebagai Apresiasi Pemerintah Provinsi kepada lara klien MJC. Para klien tersebut dianggap telah berperan memberikan kontribusi pengembangan talenta Jawa Timur melalui program MJC.
Penghargaan diserahkan kepada 7 Client MJC yaitu PT Hutama Karya, PT. Santos Jaya Abadi, Bank Jatim, PT. Karya Anak Bangsa (Gojek), Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov Jawa Timur, PT. Kapal Api Global dan Kimia Farma.
0 komentar:
Post a Comment