Warga dan aparat keamanan saat memeriksa lokasi pembuangan bayi oleh ibunya sendiri, di Lingkungan Weru, Nganjuk, Senin 1 Juni 2020 (ist) |
by Panji LS
matakamera, Nganjuk - Seorang ibu muda bernama Agustin Dewi Rahayu, 25 tahun, warga Lingkungan Weru, Kelurahan Werungotok, Kecamatan/Kabupaten Nganjuk, tega membuang bayinya sendiri ke sungai hingga tewas, Senin 1 Juni 2020.
Menurut informasi yang dihimpun matakamera.net, peristiwanya terjadi sekitar pukul 13.30 WIB siang. Mulanya, beberapa warga mendengar dan melihat Dewi dalam keadaan telanjang sambil menjerit histeris, berlari dari arah sungai.
Tak berapa lama, Warsimin, 37, suami Dewi, yang sedang tidur diberitahu warga. Ia akkhirnya buru-buru menuju sungai yang dimaksud. Betapa kagetnya Warsimin, ketika di lokasi mendapati bayi laki-lakinya yang baru berusia 17 hari (2 minggu), yang diberi nama Rizki Ahmad Dani, sudah mengambang tak bernyawa di sungai dekat jembatan.
“Ayah bayi mencoba memberikan pertolongan pertama dengan memberikan nafas buatan, namun bayi tidak tertolong dan meninggal dunia. Kejadian ini akhirnya oleh ketua RT dilaporkan ke Polsek Nganjuk Kota,” ujar Iptu Rony Yunimantara, Kasubbag Humas Polres Nganjuk.
Rony menjelaskan, saat ibu bayi berlari sambil teriak histeris tersebut diketahui oleh dua orang tetangganya, yakni Wahyudi, 35,dan Hariyanti, 30.
“Korban (bayi) ditemukan di sungai yang berada di selatan rumah yang berjarak 30 meter dari rumah orangtuanya,” imbuh Rony.
Sedangkan barang bukti yang diamankan, pakaian bayi warna putih kombinasi bergambar, popok kain bayi warna putih kombinasi bergambar, bantal bayi warna biru, dan perlak alas tidur bayi warna biru.
“Dugaan sementara, bayi dibuang oleh ibunya yang diduga mengalami depresi dan gangguan kejiwaan. Saat ini petugas Unit Reskrim Polsek Nganjuk Kota masih meminta keterangan dari sejumlah saksi,” pungkas Rony.
Sementara itu, salah satu warga setempat mengaku sempat bertemu ibu bayi. Ketika ditanya, ibu korban mengaku baru saja dari sungai untuk membuang bayinya.
“Ibu bayi saat saya tanya mengaku jengkel karena anaknya terus saja menangis, sementara air susunya tak bisa keluar. Diduga karena jengkel itulah, dia tega membuang darah dagingnya sendiri dengan cara membopong anaknya dari dalam kamar dan dibuang ke sungai,” urainya kepada wartawan.
Menurutnya, saat kejadian ayah bayi tidak mengetahui karena dalam kondisi tidur. “Usai membuang bayinya, ibu korban diantar warga ke rumah orang tuanya di Desa Kedungdowo,” pungkasnya.
matakamera, Nganjuk - Seorang ibu muda bernama Agustin Dewi Rahayu, 25 tahun, warga Lingkungan Weru, Kelurahan Werungotok, Kecamatan/Kabupaten Nganjuk, tega membuang bayinya sendiri ke sungai hingga tewas, Senin 1 Juni 2020.
Menurut informasi yang dihimpun matakamera.net, peristiwanya terjadi sekitar pukul 13.30 WIB siang. Mulanya, beberapa warga mendengar dan melihat Dewi dalam keadaan telanjang sambil menjerit histeris, berlari dari arah sungai.
Tak berapa lama, Warsimin, 37, suami Dewi, yang sedang tidur diberitahu warga. Ia akkhirnya buru-buru menuju sungai yang dimaksud. Betapa kagetnya Warsimin, ketika di lokasi mendapati bayi laki-lakinya yang baru berusia 17 hari (2 minggu), yang diberi nama Rizki Ahmad Dani, sudah mengambang tak bernyawa di sungai dekat jembatan.
“Ayah bayi mencoba memberikan pertolongan pertama dengan memberikan nafas buatan, namun bayi tidak tertolong dan meninggal dunia. Kejadian ini akhirnya oleh ketua RT dilaporkan ke Polsek Nganjuk Kota,” ujar Iptu Rony Yunimantara, Kasubbag Humas Polres Nganjuk.
Rony menjelaskan, saat ibu bayi berlari sambil teriak histeris tersebut diketahui oleh dua orang tetangganya, yakni Wahyudi, 35,dan Hariyanti, 30.
“Korban (bayi) ditemukan di sungai yang berada di selatan rumah yang berjarak 30 meter dari rumah orangtuanya,” imbuh Rony.
Sedangkan barang bukti yang diamankan, pakaian bayi warna putih kombinasi bergambar, popok kain bayi warna putih kombinasi bergambar, bantal bayi warna biru, dan perlak alas tidur bayi warna biru.
“Dugaan sementara, bayi dibuang oleh ibunya yang diduga mengalami depresi dan gangguan kejiwaan. Saat ini petugas Unit Reskrim Polsek Nganjuk Kota masih meminta keterangan dari sejumlah saksi,” pungkas Rony.
Sementara itu, salah satu warga setempat mengaku sempat bertemu ibu bayi. Ketika ditanya, ibu korban mengaku baru saja dari sungai untuk membuang bayinya.
“Ibu bayi saat saya tanya mengaku jengkel karena anaknya terus saja menangis, sementara air susunya tak bisa keluar. Diduga karena jengkel itulah, dia tega membuang darah dagingnya sendiri dengan cara membopong anaknya dari dalam kamar dan dibuang ke sungai,” urainya kepada wartawan.
Menurutnya, saat kejadian ayah bayi tidak mengetahui karena dalam kondisi tidur. “Usai membuang bayinya, ibu korban diantar warga ke rumah orang tuanya di Desa Kedungdowo,” pungkasnya.
0 komentar:
Post a Comment