Proses penyerahan pataka dari Ketua Demisioner DPD Partai Golkar Nganjuk kepada pimpinan Musda, Ahad siang 30 Agustus 2020 |
Ahad 30 Agustus 2020
by Panji Lanang Satriadin matakamera, Nganjuk - Musyawarah Daerah (Musda) X DPD Partai Golkar Kabupaten Nganjuk, dengan agenda utama pemilihan Ketua DPD Partai Golkar Nganjuk periode 2020-2025, pada Ahad 30 Agustus 2020, berakhir deadlock.
Keputusan untuk tidak melanjutkan proses pemilihan tersebut disepakati oleh lima orang pimpinan sidang, pada pukul 19.45 WIB. Sebelumnya, persidangan yang digelar di Aula Kantor DPD Golkar Nganjuk itu sempat dihentikan selama sekitar empat jam. Jeda waktu digunakan untuk proses verifikasi berkas pencalonan, serta mengupayakan kesepakatan antar calon.
Untuk diketahui, dalam musda partai berlogo pohon beringin kali ini, muncul dua nama calon Ketua DPD. Masing-masing adalah Firman Adi Suryo Bawono, yang sebelumnya menjabat Sekretaris DPD Partai Golkar Nganjuk, dan Maria Tunda Dewi, Anggota Fraksi Golkar DPRD Nganjuk.
Sumardi, salah satu pimpinan sidang mengatakan, pihaknya telah melakukan verifikasi administrasi terhadap kedua calon. Dalam prosesnya, muncul persoalan di dalam berkas verifikasi kedua calon. Sehingga memerlukan proses mediasi untuk menyelesaikannya.
Peserta Musda X Golkar Nganjuk terdiri dari unsur pengurus DPD, PK, dan organisasi sayap. Dua calon ketua yang dimunculkan adalah Firman Adi Suryo Bawono dan Maria Tunda Dewi. |
"Kita sudah pertemukan kedua calon (Firman Adi dan Maria Tunda Dewi), namun tidak tercapai kesepakatan. Akhirnya pimpinan sidang memutuskan deadlock, dan proses selanjutnya kami serahkan sepenuhnya ke provinsi (DPD Golkar Jatim)," urai Sumardi.
Beberapa permasalahan dalam proses verifikasi kedua calon, disebut Sumardi antara lain berkas dukungan yang dobel. Maksudnya, satu suara mendukung Firman dan Maria sekaligus. Selain itu, pimpinan sidang juga menganggap para calon belum clear dalam hal penilaian PDLT, yakni prestasi, dedikasi, loyalitas dan tidak tercela.
Sumardi menegaskan, keputusan deadlock diambil karena semua menginginkan Golkar di Kabupaten Nganjuk menjadi lebih besar dan kuat. Serta, tidak ingin muncul fiksi-fiksi di dalam tubuh Golkar Nganjuk, karena persoalan siapa yang menang dan yang kalah.
Selain Sumardi, empat orang pimpinan sidang lainnya masing-masing adalah Adi Wibowo mewakili Kosgoro 57, Meulia Usman dari DPD Golkar Jatim, serta dua orang pimpinan kecamatan (PK) dari Ngluyu dan Sawahan.
Sumber di internal Golkar Nganjuk mengatakan, pimpinan sidang sebenarnya telah menawarkan solusi untuk kedua calon. Yakni, siapa yang menjadi ketua harus mengakomodasi calon yang kalah. Termasuk, jika ada aspirasi khusus pada Pilkada Nganjuk mendatang.
"Tapi tidak ada yang mau mengalah. Dua-duanya ngotot ingin jadi ketua," ucap sumber, sesaat usai musda ditutup.
Dikonfirmasi usai musda, Firman Adi, salah satu calon ketua, belum mau berkomentar banyak.
"Biar pimpinan sidang yang menjelaskan," ujarnya.
Sementara Maria Tunda Dewi, mengaku sudah berusaha mengikuti proses sesuai mekanisme musda.
"Hasilnya memang deadlock. Tapi saya berharap, setelah ini bisa berlanjut kembali prosesnya dengan lancar," ucapnya.
Partai Golkar Ajak Kader Semangat Majukan Nganjuk
Musda X yang diselenggarakan oleh DPD Partai Golkar Kabupaten Nganjuk, Ahad 30 Agustus 2020, dihadiri oleh seluruh elemen partai, mulai dari pengurus DPD Golkar Jatim, DPD Golkar Nganjuk, pimpinan kecamatan (PK), hingga organisasi sayap partai.
Ketua DPD Partai Golkar Jatim, M. Sarmuji, memukul gong sebagai tanda dibukanya Musda X Golkar Nganjuk, Ahad siang 30 Agustus 2020 |
Salah satu agenda dalam Musda Golkar kali ini ialah memilih Ketua DPD Partai Golkar Nganjuk periode 2020-2025.
Ketua demisioner DPD Partai Golkar Nganjuk Soemitro Samadikoen mengatakan, musda ini diharapkan bisa menjadi titik awal dari kebangkitan partai berlogo pohon beringin tersebut di Kota Angin.
Mengingat, dalam pemilu yang lalu perolehan kursi Golkar di DPRD Nganjuk sempat menurun, dan kehilangan kursi pimpinan DPRD Nganjuk.
"Ke depan, dengan terpilihnya ketua baru dan pengurusnya, perolehan suara dan kursi harus meningkat. Dengan begitu, kader-kader partai Golkar memiliki porsi lebih besar ikut serta memajukan Nganjuk. Kita harus lebih semangat," ujar Soemitro.
Musda dibuka secara langsung oleh Ketua DPD Partai Golkar Jatim, M. Sarmuji, ditandai pemukulan gong. Tampak hadir perwakilan Forkopimda Nganjuk, serta para ketua partai politik di Kabupaten Nganjuk.
Ketua Panitia Musda X DPD Golkar Nganjuk, Firman Adi dalam laporannya menjelaskan, peserta musda berasal dari unsur PK di setiap kecamatan, pengurus DPD, dan organisasi sayap partai dengan total 107 orang.
"Sampai acara dibuka, tercatat peserta yang hadir sebanyak 99 orang, jadi sudah cukup quorum," tukasnya.
0 komentar:
Post a Comment