Perwakilan Grup BMI Hong Kong 2015 saat memberikan bantuan uang untuk Mbah Marwi |
matakamera, Magetan - Dalam kondisi yang serba kekurangan, tak membuat pasangan suami istri (pasutri) Marwi (97) dan Karinem (78) warga RT 07/RW 02 Desa Sumberejo Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan ini putus asa menjalani hidup.
Hari demi hari mereka hidup dalam keterbatasan. Mbah Marwi biasa orang menyebut ini usai salat subuh meluangkan waktunya untuk jalan-jalan pagi, meski kondisi kedua matanya buta. "Saya tidak bisa melihat setelah menikah, sekitar umur 20 tahun," ujarnya Minggu (27/9/2020).
Ketika jalan-jalan itu, tak jarang orang yang berpapasan dengan Mbah Marwi memberi uang, atau makanan. Dengan hasil dari sedekah itu, Mbah Marwi bisa menghidupi istrinya. "Istri saya sakit lumpuh, dan tidak bisa berbuat apa-apa. Beruntung menantu saya mau merawat," kata Mbah Marwi.
Mbah Marwi bercerita, kedua matanya mengalami kebutaan itu awalnya dipatuk ayam ketika dia beristirahat usai mencangkul. Karena keterbatasan ekonomi, hal itu tidak dirasakanya pun tak diobatkanya. "Waktu itu saya bawa ke orang pintar, karena saya tidak punya biaya ke rumah sakit," urainya.
Sedangkan istrinya, Mbah Karinem setelah tua sering sakit-sakitan. Dia mengalami kelumpuhan setelah terpeleset dari kamar mandi, sekitar 2 tahun yang lalu. Di masa tuanya ini, pasutri tersebut hanya bisa pasrah kepada Sang Pencipta. "Kami yakin, Gusti Allah itu adil," tutur Mbah Marwi.
Melihat kisah Mbah Marwi ini, membuat para pahlawan devisa dalam Grup BMI Hong Kong 2015 merasa iba. Mereka memberikan bantuan uang tunai Rp 2 juta, yang dihimpun dari dana sosial grup.
"Kami mengemban amanah dari para TKW yang tergabung dalam Grup BMI Hong Kong 2015, untuk memberikan bantuan uang Rp 2 juta untuk Mbah Marwi. Semoga bermanfaat," kata Galang Marhaendra perwakilan grup.
Editor : Panji LS
0 komentar:
Post a Comment