gambar istimewa |
Saat ini belanja kendaraan tersebut sudah masuk daftar lelang di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pemerintah Kabupaten Nganjuk dengan pagu Rp 2.685.100.000.
Sesuai daftar lelang di LPSE Nganjuk, pengadaan tersebut masuk nama paket Belanja Pengadaan Kendaraan Dinas Bermotor Perorangan Alphard. Pagu yang bersumber dari APBD itu mencapai Rp 2.685.100.000 dan nilai harga perkiraan sendiri (HPS) Rp 1.943.700.000.
Saat dilihat pada Kamis 1 Oktober 2020, proses lelang tersebut sudah masuk pada pengunggahan dokumen penawaran, dan tercatat sebanyak 8 peserta yang mendaftar.
Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif LKHPI DR Wahju Prijo Djatmiko mengatakan, jika pengadaan mobil dinas mewah itu tetap dilaksanakan, maka Bupati Novi disebutnya tidak memiliki sense of crisis atau kepekaan terhadap situasi sulit Pandemi Covid-19 ini.
"Harusnya Bupati Novi menolak, meskipun dia juga memiliki hak untuk mendapatkan mobil dinas tersebut. Menurut saya ini tidak etis. Saat pandemi seperti ini, sebaiknya anggaran daerah bisa dimanfaatkan maksimal untuk penanganan medis Covid-19, maupun kegiatan-kegiatan yang bersifat menumbuhkan daya beli masyarakat, membantu ekonomi mereka," ujar Wahju.
Wahju juga menyentil apa yang pernah digembor-gemborkan Bupati Novi di media dan medsos sebelumnya. Yakni, selama menjabat ia memilih untuk tidak menikmati fasilitas mobil dinas pemerintah, melainkan mobil pribadinya saja.
"Kami memandangnya ini dari sisi moral dan etis. Kalau secara hukum sebenarnya tidak melanggar. Bupati Novi tidak memiliki kepekaan sosial jika menerima mobil dinas baru tersebut," imbuh Wahju.
Saat ini, Bupati Novi juga sudah mendapatkan fasilitas mobil dinas yang tergolong masih baru, yakni Mitsubishi Pajero Sport dan sedan.
Wakil Ketua DPRD Nganjuk Raditya Haria Yuangga, melontarkan kritikan untuk sang Bupati dengan cara berbeda. Melalui akun Facebook pribadinya, Yuangga mengunggah video sentilan berdurasi 21 detik, Kamis 1 Oktober 2020.
"Ealah Lur, isuk dele, sore tempe, lhakok bengi dadi kecap. Jolali melu pengadaan Alphard Lur! Mobil Alphard uenakk.." seloroh Yuangga.
Dikonfirmasi terkait hal itu, Bupati Novi menyebut tidak ada yang salah dengan pengadaan mobil mewah Toyota Alphard untuk fasilitas dinasnya tersebut.
"Nggak masalah, wong itu mobil dinas," jawab Novi singkat, ketika dikonfirmasi wartawan saat kunjungan di Desa Kuncir, Kecamatan Ngetos, Kamis siang 1 Oktober 2020.
Reporter : Panji Lanang S
0 komentar:
Post a Comment