Foto kiri : petugas dan warga saat berusaha mengevakuasi mobil Xenia milik Suryadi yang tersangkut batuan di tengah Hutan Pacet. Foto kanan : gambar ilustrasi |
Mobil Xenia warna putih yang dikemudkan seorang diri nyasar ke hutan di Dusun Made, Desa Pacet, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Kejadian bermula ketika Suryadi menghadiri acara tahunan di kantornya di Kota Malang pada Kamis (12/11).
Setelah acara selesai, Suryadi pulang ke Surabaya melalui jalan tol pada malam hari. Ia mengandalkan fitur Google Map untuk menuntun jalannya ke Kota Pahlawan.
Dia mengaku tak melihat peta yang disarankan Google, melainkan hanya mendengar arahan melalui suara.
“Karena kurang paham jalan, saya pakai Google Map, tapi gak lihat HP. Cuma dengar suaranya saja pakai headset,” terang Adi, sapaan akrab Suryadi.
Dia merasa mulai ada yang janggal sejak Google Map mengarahkannya untuk keluar tol melalui Pandaan.
“Sampai tol Purwodadi, saya disuruh belok keluar tol Pandaan. Saya ikutin,” jelas Adi saat olah TKP, seperti dikutip Pojoksatu.id dari Radar Mojokerto, Sabtu (14/11).
Setelah keluar tol, Adi merasa ada sosok perempuan misterius berambut panjang mengetuk kaca pintu mobil di sebelah kirinya.
Adi panik dan ketakutan. Sebab, saat itu mobil masih melaju kencang dengan kecepatan 80 km per jam. Ia merasa jalanan yang dilaluinya masih mulus meskipun sudah keluar dari tol.
“Setelah jalan, kaca mobil sebelah kiri ada yang ngetuk, setelah itu saya mulai merinding dan segala macam,” ungkapnya.
Adi mencoba tak menghiraukan perasaan tersebut. Hingga, dia melajukan mobilnya dengan kecepatan sekitar 80-100 km per jam lantaran ia merasa kondisi jalan sangat bagus.
Nyatanya, jalan dengan panjang sekitar 1,5 kilometer dari Dusun Made menuju hutan itu kondisinya sangat ekstrem. Berbahan makadam dan bergelombang. Bahkan, kondisi jalan turun naik karena wilayah itu banyak perbukitan.
“Waktu itu saya merasa jalannya bagus-bagus saja,” celetuknya.
Adi mulai sadar ketika mobil yang dia kendarai tak bisa bergerak maju. Ia menginjak pedal gas berkali-kali. Namun tetap tidak bisa maju.
“Baru sadar pas mobilnya mentok, ndak bisa jalan sama sekali. Sebelum turun mobil, itu kelihatannya jalan yang bagus. Jalannya bagus, lurus, tapi kanan kirinya kabut,” beber Adi.
Adi kemudian turun dan melihat daerah sekitar. Ia kaget karena tersesat di hutan. Tidak ada rumah di lokasi itu.
Dia kembali masuk ke mobil dan meminta bantuan dengan menghubungi radio.
Selama satu jam dia menunggu bantuan di dalam mobil. Hingga warga, relawan, dan polisi datang sekitar pukul 21.30.
Ada yang Tersesat ke Kuburan
Sementara itu, Kardono, warga setempat, menjelaskan proses evakuasi berjalan dengan lancar.
Gardan belakang Xenia itu tersangkut di batu besar. Dan kondisi Adi saat dievakuasi masih sadar dan tidak linglung.
“Pengemudi saat ditanyai warga ndak linglung, tidak sedang terpengaruh alkohol, masih sehat,” jelas pria paro baya itu.
Kardono menilai ada keganjilan dalam peristiwa ini. Pasalnya, kondisi mobil tidak mengalami kerusakan sedikit pun.
Padahal, bagian belakang mobil sempat tersangkut bebatuan, tetapi bumper dan bagian depan mobil tak lecet sedikit pun. Posisi mobil saat dievakuasi lurus mengahadap jalan buntu.
“Tidak logis juga, dia mengemudi dengan kecepatan 81-100 km per jam di jalan yang seperti ini. Apalagi, mobilnya tidak ada kerusakan sama sekali, masih utuh,” bebernya.
Jalan tersebut merupakan jalan yang rusak dan buntu. Di walayah itu tidak ada rumah, yang ada hanya persawahan dan hutan.
Menurutnya, peristiwa ini bukanlah kali pertama. Sebab, sebelumnya juga pernah terjadi hal serupa hingga tersesat ke kuburan.
“Dulu pernah ada kejadian seperti ini. Tapi tersesatnya cuma sampai makam (dekat permukiman), ndak sampai di sini,” tandasnya.
Angker, Warga Sering Lihat Penampakan
Menurut Kardono, lokasi Adi tersesat cukup jauh dari pemukiman penduduk. Jaraknya sekitar 3 kilometer.
Di lokasi yang jalannya sempit itu, warga juga sering melihat penampakan dengan berbagai wujud.
“Khususnya menjelang magrib dan tengah malam. Biasanya sesosok perempuan dan anak-anak,” ucapnya.
Menurutnya, lokasi ini menjadi angker lantaran ada sejarah kelam tahun 2002 silam.
Di lokasi tersebut pernah ditemukan beberapa jenazah korban banjir dan tanah longsor dari tempat wisata air panas Padusan.
“Ada banyak jenazah dulu ditemukan di sini. Sejak itu, lokasinya jadi angker,” pungkas Kardono.
Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander mengimbau pada setiap pengendara bila lokasi yang diarahkan google map mengarah ke hutan tak berpenduduk untuk bertanya pada warga sekitar sehingga tak tersesat.
“Setidaknya bila bertemu seseorang atau warung, mungkin bisa bertanya, supaya tidak tersesat,” ujarnya.
Sumber : Jambiekspres.co.id
0 komentar:
Post a Comment