Brigjen Pol Anggoro Sukartono sebelumnya pernah menjabat sebagai Kapolres Nganjuk, pada 2011 - 2014 silam (foto : dok. Fauzi Irwana) |
Selasa 8 Desember 2020 matakamera, Nganjuk - Brigadir Jenderal Polisi (Brigjenpol) Anggoro Sukartono, secara resmi menjadi perwira tinggi (pati) bintang satu pada 4 Desember 2020. Pangkat itu resmi disandangnya, melalui Upacara Korps Raport yang dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Idham Aziz, di Rupatama Mabes Polri.
Ia pun kini menduduki jabatan baru sebagai Karowabprof Divpropam Mabes Polri.
Nama Anggoro Sukartono tidaklah asing di telinga warga Kabupaten Nganjuk, dan juga Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Pasalnya, ia pernah menjabat sebagai Kapolres Nganjuk pada 2011-2014 silam, kemudian Kapolres Sidoarjo pada 2014-2015.
Selama menjadi kapolres, Anggoro telah menorehkan rekam jejak yang mengesankan. Sosoknya begitu membekas di hati masyarakat. Terutama ketika menjadi Kapolres Nganjuk.
Brigjen Anggoro saat bersama sejumlah kepala desa dan Anggota DPRD Nganjuk Fauzi Irwana |
Dalam kurun empat tahun di Kota Angin, Anggoro membuat banyak terobosan baru dalam tugasnya melayani masyarakat. Ia bahkan melakukan hal-hal yang dianggap nyeleneh.
Catatan jurnalis matakamera.net, Anggoro sempat dijuluki polisi 'gila'. Musababnya, ia membuat program pembebasan puluhan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang dipasung.
Mereka rata-rata berasal dari keluarga miskin di Kabupaten Nganjuk. Sehingga, tidak mampu membiayai perawatan di rumah sakit jiwa. Anggoro menjemput satu-persatu para ODGJ itu di rumahnya dan membebaskan rantai pasungnya.
Anggoro kemudian mendampingi dari proses perawatan medis, hingga membantu keberlangsungan hidup mereka ketika sudah sembuh.
Selain ODGJ, ia juga tak segan menolong warga miskin lainnya yang membutuhkan akses perawatan medis. Contohnya, ketika memfasilitasi operasi tumor wajah ganas yang diderita salah satu warga Desa Sonobekel, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk.
Perhatian khusus Anggoro kepada warga miskin di Kabupaten Nganjuk, tampaknya bermula dari kebiasaan cangkrukan yang rutin dilakukannya. Hampir setiap hari ia berkeliling dari desa ke desa, mengajak dialog masyarakat di warung kopi atau di teras rumah.
Kebiasaan ini pula yang membuat Anggoro akrab dengan para kepala desa di Nganjuk. Bahkan, hingga kini mereka masih kerap saling berbalas kunjungan, untuk melepas rindu.
Sunari, Kepala Desa Pisang, Kecamatan Patianrowo mengatakan, ia dan beberapa kepala desa lain di Kabupaten Nganjuk secara rutin bertemu dengan Brigjen Anggoro.
"Sampai sekarang masih sering bertemu. Pak Anggoro ini memang punya sisi berbeda dan unik. Walaupun punya jabatan tinggi, tapi perilakunya tetap sederhana dan merakyat. Karena itu hubungan dengan kepala desa di Nganjuk masih akrab, dari dulu sampai sekarang menjadi jenderal di Mabes Polri," ujar Sunari.
Penilaian senada disampaikan Anggota DPRD Nganjuk Fauzi Irwana. Sebagai kolega dan teman dekat, Fauzi menilai Brigjen Anggoro adalah figur yang sangat bersahaja. Ia adalah contoh nyata polisi yang dekat dengan rakyat.
"Banyak program dan terobosannya ketika menjadi Kapolres Nganjuk, yang langsung bisa dirasakan manfaatnya oleh warga. Maka kini ketika mendengar Pak Anggoro berhasil meraih pangkat Brigjen, warga Nganjuk ikut berbangga hati, sekaligus makin rindu dengan beliau," ujar Fauzi yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Nganjuk tersebut.
Brigjen Anggoro kini menjabat sebagai Karowabprof Divpropam Mabes Polri |
Sutikno, pengusaha sekaligus tokoh masyarakat Nganjuk mengatakan, ia sudah bersahabat dekat dengan Brigjen Anggoro sejak menjabat sebagai Kapolres Nganjuk.
Tak jarang, Sutikno diajak langsung ke lapangan, mengikuti aksi-aksi sosial membantu warga miskin.
"Perhatiannya kepada rakyat kecil sungguh luar biasa. Kami sering berkolaborasi melakukan aksi sosial membantu sesama, terutama masyarakat yang kurang mampu," tukasnya.
Penulis : Panji Lanang Satriadin
0 komentar:
Post a Comment