Kolase foto : Tri Rismaharini, Sandiaga Uno, dan Yaqut Cholil Qoumas |
Sejumlah menteri dicopot dan digeser posisinya, ada pula nama-nama yang dikeluarkan dari Kabinet Indonesia Maju.
"Pada hari berbahagia ini, saya bersama-sama dengan Pak Wapres ingin mengumumkan menteri-menteri baru yang akan duduk di anggota Kabinet Indonesia Maju," kata Jokowi di Istana melalui siaran virtual, Selasa sore (22/12), seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Melansir Tirto.id (12/12), Presiden Jokowi pertama-tama menunjuk Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial. Mantan Walikota Surabaya itu menggantikan Juliari Batubara yang tersandung kasus korupsi bansos COVID-19.
M. Luthfi, Wahyu Sakti Trenggono dan Budi Gunadi Sadikin |
Trenggono menggantikan Edhy Prabowo, yang ditetapkan sebagai tersangka korupsi ekspor benih lobster oleh KPK.
Selanjutnya, Jokowi menunjuk Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Ia menggantikan Wishnutama yang dicopot dari jabatannya.
Selanjutnya, Jokowi menunjuk Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Ia menggantikan Wishnutama yang dicopot dari jabatannya.
Lalu, Menteri Agama kini diamanahkan kepada Yaqut Cholil Qoumas, Ketua GP Ansor. Gus Yaqut, sapaannya, menggantikan Fahrul Razi yang dicopot dari jabatannya.
Yang kelima, kursi Menteri Perdagangan kini ditempati oleh M. Luthfi, eks Dubes Indonesia untuk AS, menggantikan Agus Suparmanto yang diberhentikan.
Terakhir, Jokowi menunjuk Budi Gunadi Sadikin (eks Wamen BUMN) sebagai Menteri Kesehatan, menggantikan Terawan Agus Putranto.
Jokowi mengatakan, para menteri terpilih akan dilantik Rabu (23/12/2020). "Pelantikan akan dilaksanakan Insyaallah pada besok pagi," kata Jokowi.
Untuk diketahui, pada Juni 2020, Presiden Joko Widodo sempat mengingatkan menteri dan petinggi negara di Kabinet Indonesia Maju bahwa dirinya tak gentar melakukan reshuffle. Kala itu, Jokowi bicara demikian lantaran tidak puas menyaksikan kinerja menteri yang dianggapnya bekerja biasa-biasa saja padahal di tengah pandemi virus corona.
"Langkah apapun yang extraordinary akan saya lakukan. Untuk 267 juta rakyat kita, untuk negara. Bisa saja membubarkan lembaga, bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya," kata Jokowi pada Juni lalu.
Sebulan belakangan wacana perombakan kabinet mengemuka, apalagi setelah dua menteri Jokowi dicokok petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menteri Kelautan dan Perikanan nonaktif Edhy Prabowo serta Menteri Sosial nonaktif Juliari Peter Batubara selama dua pekan berturut tertangkap tangan atas dugaan kasus rasuah.
(nji/cnn/trt)
0 komentar:
Post a Comment