Peringatan HUT ke-48 PDIP di Kabupaten Nganjuk digelar sederhana namun berkesan, di tengah situasi pandemi Covid-19 |
Dipusatkan di Kantor DPC PDIP Kabupaten Nganjuk, acara digelar secara sederhana dengan menerapkan protokol pencegahan Covid-19 secara ketat.
Peringatan HUT juga diikuti seluruh simpatisan, ranting PAC dan pengurus DPC. Mereka bersama-sama mendengarkan pidato dari Ketua Umum Megawati Soekarno Putri dan Presiden Joko Widodo secara langsung, melalui video conference.
Selain itu, acara juga diisi dengan tasyakuran 48 tumpeng, sesuai usia partai, yang kemudian dibagi-bagikan kepada masyarakat di sekitar Kantor DPC PDIP Nganjuk.
Tokoh-tokoh yang hadir antara lain Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, perwakilan parpol parlemen, hingga sejumlah figur pemimpin potensial, seperti pengusaha top Panito, Direktur Exindo Jatim yang kini mulai kerap blusukan dan menggelar aksi sosial di tengah masyarakat.
Lalu, Dirut PT Borneo Jaya Sakti Sutikno, pengusaha yang juga aktif sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat di Kabupaten Nganjuk, serta kini menangani klub sepakbola Persenga Nganjuk.
HUT 48 PDIP di Nganjuk dihadiri sejumlah politisi, pengusaha dan tokoh |
Selain tokoh-tokoh muda, hadir pula figur senior seperti mantan Bupati Nganjuk Sutrisno Rachmadi, dan sesepuh PDIP Nganjuk Soesilo Muslim.
Sayangnya, hingga acara selesai tidak tampak tanda-tanda kehadiran Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidhayat.
Panito, pengusaha asal Nganjuk didampingi koleganya, Sutikno, di sela-sela acara mengungkapkan apresiasi dan perasaan terhormatnya, karena telah diundang secara langsung dalam acara tersebut.
"Kami meyakini, PDIP ke depan akan terus konsisten berkontribusi, dalam upaya ikut mewujudkan keaejahteraan masyarakat, khususnya di Kabupaten Nganjuk," ujar Panito.
Ketua DPC PDIP Nganjuk Tatit Heru Tjahjono, dalam sambutannya menyampaikan, peringatan HUT kali ini memang digelar secara sederhana, namun tetap berkesan.
Sesuai instruksi Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, lanjut Tatit, dalam momentum HUT ke-48 ini pihaknya memberi perhatian khusus terkait pentingnya soliditas tiga pilar. Yakni eksekutif, legislatif dan struktural partai.
Ia mengakui, bahwa saat ini relasi tiga pilar tersebut di Kabupaten Nganjuk kurang maksimal.
"Terutama karena sulitnya kita berkoordinasi dan berkomunikasi dengan Bupati (Nganjuk) Novi," ujar Tatit yang juga menjabat Ketua DPRD Nganjuk tersebut.
Tatit pun tak bisa menyembunyikan kekecewaannya, karena Bupati Novi tidak hadir dalam acara tersebut. Padahal, undangan sudah disampaikan secara resmi olehnya.
"Ini bukan pertama kali Mas Bupati tidak datang, tanpa pemberitahuan yang jelas," imbuh Tatit.
Senada dengan Tatit, Anggota Fraksi PDIP DPRD Jawa Timur Ida Bagus Nugroho menyampaikan, bahwa partainya di daerah harus bisa menjaga sinergi dan koordinasi dengan baik.
Karena itu, kata Ida Bagus, jika ada petugas partai, eksekutif, legislatif, maupun struktural partai yang tidak sejalan dan sulit diajak berkoordinasi, maka kepadanya akan dilakukan evaluasi, teguran, hingga pencabutan dukungan partai.
"Bagaimanapun juga, PDIP ikut mengusung (Novi) hingga berhasil menjadi Bupati Nganjuk. Tapi sekarang sulit diajak koordinasi," ujar Ida Bagus kecewa.
Untuk diketahui, DPC PDIP Nganjuk sebelumnya juga sudah dua kali melayangkan surat peringatan (SP) untuk Bupati Novi, gara-gara sering absen saat diundang.
Bahkan, Ketua DPC Tatit sampai sesorah, bahwa jika sampai keluar SP yang ketiga dan Bupati Novi tetap mengabaikan, maka partainya akan langsung mencabut dukungan politik untuk sang bupati.
Sementara itu, dikonfirmasi terkait ketidakhadiran Bupati Nganjuk pada acara HUT ke-48 PDIP, Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi hanya menjawab singkat, bahwa orang nomor satu di Kota Angin tersebut sedang ada agenda lain.
"Beliau (Bupati Novi, red) berhalangan hadir karena ada kegiatan lain," ujarnya. Namun tidak dijelaskan lebih lanjut oleh Marhaen, apakah kegiatan bupati tersebut terkait kedinasan atau pribadi.
Reporter : Panji Lanang Satriadin
Reporter : Panji Lanang Satriadin
0 komentar:
Post a Comment