Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi saat mengecek langsung lokasi robohnya bangunan TK Pertiwi Tanjunganom, Senin pagi 4 Desember 2020 |
Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi yang pertama datang ke lokasi, beberapa saat usai kejadian sekitar pukul 09.45 WIB.
"Saya kebetulan baru menghadiri undangan di sekitar Tanjunganom, langsung ke sini setelah mendapat laporan," kata Marhaen.
Di lokasi, Marhaen mendapati dua lokal dan satu gedung kantor TK yang roboh total di bagian atapnya. Insiden tersebut juga memakan korban, sebanyak empat orang guru yang kebetulan berada di ruangan.
"Tapi Alhamdulillah hanya luka ringan," imbuh Marhaen.
Dua orang guru wanita mengalami lecet-lecet kaki. Sementara dua lainnya sempat tertimpa kayu atap di bagian kepala dan punggung.
Marhaen menduga, penyebab robohnya bangunan karena kayu yang mulai lapuk termakan usia. Diketahui, bangunan yang dibangun sejak tahun 2008 itu belum pernah di lakukan renovasi sejak 12 tahun terakhir.
Ia mengaku saat itu juga langsung berkoordinasi dengan Sekretaris Daerah Mokhamad Yasin dan plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk Samsul Huda, agar secepatnya merehabilitasi gedung yang roboh.
“Saat kejadian juga belum ada aktivitas belajar-mengajar dengan peserta didik apalagi sekarang juga masih Covid-19, sehingga tidak ada peserta didik yang menjadi korban,” paparnya.
Menyambung Marhaen, plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk Samsul Huda, yang juga meninjau lokasi kejadian mengatakan, setelah melakukan koordinasi dengan pihak sekolah, pihaknya berencana akan mengupayakan bantuan untuk secepatnya membangun kembali sekolah yang roboh.
“Kami akan upayakan dana hibah, karena dana ini yang bisa secepatnya diserap sehingga (gedung TK) segera dapat dibangun kembali,” ujarnya.
Sementara itu, Fitriani salah satu korban tertimpa reruntuhan bangunan mengaku, ia sempat tertimpa pada bagian punggung dan kepala.
“Saat kejadian ada tujuh guru, tiga orang di luar gedung. Kami sedang mengerjakan LPJ, tiba-tiba langsung ambruk, ” ungkap Fitriani.
Reporter : Panji Lanang Satriadin
0 komentar:
Post a Comment