Mensos Risma saat menemui keluarga para korban longsor Dusun Selopuro, di posko bencana Kecamatan Ngetos, Nganjuk, Selasa 16 Februari 2021 (foto : Kemensos RI) |
matakamera, NGANJUK – Hari kedua proses pencarian dan evakuasi korban tanah longsor di Dusun Selopuro, Desa/Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Selasa 16 Februari 2021, kembali membuahkan hasil. Petugas gabungan kali ini menemukan tiga korban jiwa yang tertimbun material longsoran. Sehingga, total yang sudah dievakuasi sebanyak 12 jenazah.
Pada pencarian hari sebelumnya, dari 21 orang yang dilaporkan hilang usai kejadian longsor pada Sabtu malam 14 Februari 2021, ditemukan sebanyak 9 orang meninggal dunia dan dua orang selamat. Kini, tersisa 7 korban lagi yang masih dalam proses pencarian.
Kapolres Nganjuk AKBP Hariviadhi Agung Pratama di lokasi evakuasi mengatakan, operasi pencarian para korban melibatkan petugas gabungan polri, TNI, BPBD, Tagana, Basarnas, serta berbagai unsur relawan lainnya. Sejumlah unit alat berat hingga anjing pelacak dilibatkan untuk mempercepat proses pencarian korban.
per hari Selasa tanggal 16 Pebruari 2021 pukul 15.20 Wib korban yang sudah berhasil dievakuasi adalah sbb :
“Sampai hari ini (16/2), korban meninggal dunia dan sudah teridentifikasi sebanyak 12 orang,” kata Harviadhi.
Berikut ini nama-nama korban jiwa yang sudah dievakuasi :
1. Khazanah, perempuan, 46 tahun, asal Dusun Selopuro
2. Sri Utami, perempuan, 31 tahun, asal Dusun Selopuro
3. Fatim Yulaikah, perempuan, 29 tahun, asal Dusun Selopuro
4. Yatemo, laki-laki, 70 tahun, asal Dusun Selopuro
5. Arsy Nendra, laki-laki, 5 tahun, asal Dusun Selopuro
6. Friska Ameliya alias Sita, perempuan, asal Dusun Selopuro
7. Umi, perempuan, 21 tahun, Dusun Selopuro
8. Parmiati, perempuan, 36 tahun, asal Dusun Selopuro
9. Putra, laki-laki, 5 tahun, Dusun Selopuro
10. Muryanto, laki-laki, 55 tahun, asal Desa Candirejo Kecamatan Loceret
11. Yatini, perempuan, 41 tahun, asal Dusun Selopuro
12. Dimas, laki-laki, rentang 7-12 tahun (berdasarkan analisis gigi) asal Dusun Selopuro
Mensos dan Menko PMK saat mendengarkan pemaparan Bupati Nganjuk, di Posko Tanggap Bencana Ngetos |
Harviadhi menambahkan, untuk korban luka-luka tercatat sebanyak 18 orang. Adapun rumah warga yang rusak tertimbun longsor sebanyak 10 bangunan, ditambah 1 warung.
Kerugian material lainnya antara lain 1 unit mobil dan 24 unit sepeda motor rusak berat, lalu 1 ekor sapi dan 11 ekor kambing mati/hilang. Total warga yang ikut terdampak tanah longsor sebanyak 186 orang atau 61 KK.
Jumlah pengungsi yang ditampung di posko pengungsian sebanyak 98 orang, dengan rincian dewasa 43 orang, lansia 16 orang, anak-anak 14 orang dan balita 11. Sebanyak 14 orang di antaranya berstatus reaktif covid-19 berdasarkan hasil rapid test.
Sementara itu, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi mengujungi lokasi pengungsian para korban longsor di Dusun Selopuro, Desa/Kecamatan Ngetos, pada Selasa sore 16 Februari 2021.
Pada kesempatan tersebut, kedua menteri mendengarkan langsung pemaparan Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidhayat terkait proses penanganan di lokasi. Selain itu, mereka juga meninjau dapur umum, hingga menjenguk para korban di posko pengungsian.
Mensos Risma juga menyantuni ahli waris korban longsor, senilai Rp135 juta yang diberikan langsung di pos bencana di Kantor Kecamatan Ngetos.
"Semua tidak akan tahu musibah. Percaya, manusia tidak akan diberikan ujian di luar batas kemampuannya," ucap Risma.
Berikutnya, mantan Walikota Surabaya itu juga memberikan bantuan logistik ke para pengungsi senilai Rp398.940.300. Korban selamat dari longsoran yang menimbun satu dusun ini pun turut disantuni.
Mensos Risma juga tampak meninjau posko pengungsian di SDN Ngetos tak jauh dari kantor Kecamatan Ngetos. Di sini perempuan kelahiran Kediri menyempatkan diri berinteraksi dengan para pengungsi dan menghibur para pengungsi, utamanya anak-anak.
Reporter : Panji LS
0 komentar:
Post a Comment