Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi kini menjalani karantina dan perawatan medis di RSUD Kertosono |
matakamera, Nganjuk - Seseorang yang telah menerima vaksin corona, tak serta-merta kebal dari paparan virus bersandi Covid-19 tersebut.
Hal ini seperti dialami Wakil Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi. Kepada wartawan Jumat siang 19 Februari 2021, Marhaen menyatakan dirinya telah terkonfirmasi positif Covid-19. Dasarnya ialah hasil tes rapid antigen dan tes swab-PCR.
“Betul Mas (positif Covid-19). Saya sekarang dirawat isolasi di RSUD Kertosono,” ujar Marhaen via telefon.
Untuk diketahui, Marhaen sebelumnya mendapatkan suntikan vaksin corona Sinovac tahap ke-2 pada 10 Februari 2021. Itu sekitar delapan hari lalu. Adapun vaksinasi tahap pertama diterimanya pada 27 Januari 2021.
Turut mendapatkan vaksin serupa antara lain Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidhayat, jajaran forkopimda seperti Dandim 0810/Nganjuk, Kapolres Nganjuk, pimpinan DPRD, kejaksaan dan pengadilan. Sejumlah tenaga kesehatan dan profesi vital di Kabupaten Nganjuk juga sudah mulai divaksin.
Marhaen pun mengingatkan, bahwa perlindungan lewat suntikan vaksin Covid-19 tetap perlu diikuti dengan kepatuhan menjalankan protokol kesehatan. Masyarakat diminta agar tetap menjalankan 5 M yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas.
Beberapa waktu sebelumnya, Sri Wahyuni, istri Marhaen, dan dua orang putra mereka sudah lebih dulu terkonfirmasi positif Covid-19. Hal ini setelah ketiganya menjalani tes rapid antigen dan tes PCR.
“Istri, anak sulung saya Aris dan Upi anak nomor tiga saya,” ujar orang nomor dua di Kabupaten Nganjuk tersebut, Ahad 14 Februari 2021 lalu.
Artinya, kini Marhaen beserta istri dan dua orang anaknya juga menjalani karantina di RSUD Kertosono.
Dihubungi terpisah, Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Kabupaten Nganjuk dr Hendriyanto mengatakan, Wakil Bupati Nganjuk menjalani isolasi di RSUD Kertosono sejak Kamis malam 18 Februari 2021.
“Diketahui terkonfirmasi positif Covid-19 setelah lebih dahulu menjalani tes swab di RSUD Nganjuk,” ujar dr Hendriyanto.
Adapun terkait riwayat Wabup Marhaen yang sudah pernah divaksin, dr Hendriyanto menyebut bahwa penerima vaksin masih tetap berpeluang terpapar Covid-19. Hal ini karena antibodi penerima vaksin baru terbentuk sekitar satu bulan setelah disuntik.
Ia juga menegaskan, bahwa risiko terpapar Covid-19 untuk orang yang tidak divaksin tiga kali lipat lebih besar, daripada orang yang sudah divaksin.
"Andai kita itu yang sudah divaksin terkena, diharapkan nanti gejalanya lebih ringan,” tukasnya.
Reporter : Panji LS
0 komentar:
Post a Comment