Foto instagram @susipudjiastuti115 |
matakamera, Nganjuk – Di tengah situasi pelik menghadapi pandemi Covid-19, masyarakat Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, dibikin geger dengan kabar belum dicairkannya insentif untuk para tenaga kesehatan (nakes), yang bertugas di RSUD setempat.
Insentif tak pernah dibayarkan sejak September 2020 hingga sekarang, atau sudah sekitar sembilan bulan. Selain itu, duitnya diduga juga akan dipangkas sebesar 90 persen per individu nakes.
Perkara ini langsung heboh usai diangkat dalam program Mata Najwa di stasiun televisi Trans 7, pada Rabu malam (28/7) pukul 20.00 WIB. Dalam acara tersebut, host Najwa Shihab mewawancarai langsung narasumber seorang nakes RSUD di Nganjuk, dan juga Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi.
Rangkuman siarannya juga dibagikan oleh akun official @MataNajwa di Twitter sejak Rabu pagi, dan ramai ditanggapi netizen. Tak terkecuali, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti. Tokoh wanita yang dikenal vokal di medsos tersebut membagikan unggahan @MataNajwa terkait masalah insentif nakes RSUD di Nganjuk, di akun pribadinya @susipudjiastuti.
Ia kemudian mencuitkan komentar, “Please help them Najwa (tolong bantu mereka Najwa)”. Sejak diunggah Rabu sore, unggahan Susi Pudjiastuti itu sudah mendapat 1.807 retweet dan 3.511 likes dari netizen.
Melansir berita CNN.com (28/7), seorang tenaga kesehatan (nakes) RSUD di Nganjuk, Jawa Timur, Mr X (bukan nama sebenarnya) mengaku belum mendapatkan insentif sejak September 2020.
"Terakhir kali kami nakes Nganjuk dapat insentif bulan Agustus 2020. Sampai sekarang belum dapat sama sekali," kata Mr X dalam tayangan di Mata Najwa, Rabu (28/7).
Mr X mengaku sudah melakukan berbagai upaya guna mencairkan insentif yang seharusnya diterima. Awalnya ia mencoba untuk menanyakan ke hotline milik Kementerian Kesehatan yaitu Halo Kemenkes. Namun, ia tak menerima kejelasan.
Mr X lalu diminta untuk menghubungi sejumlah pihak lainnya. Hasilnya pun kembali nihil.
"Kita sudah konfirmasi ke Halo Kemenkes kita laporan untuk masalah insentif. Jawabannya disuruh konfirmasi ke dinas terkait. Kita konfirmasi ke Dinas Kesehatan enggak ada jawaban dan dikembalikan ke manajemen rumah sakit," ucapnya.
Mr X mengaku bingung karena kebutuhan rumah harus dipenuhi, sementara insentif tak kunjung cair. Ia juga kehabisan akal untuk mencari cara lain demi mendapatkan haknya tersebut.
"Kita juga bingung harus ke mana lagi karena itu hak kita, kita sudah lakukan kewajiban kita merawat pasien. Tapi hak kita tidak diberikan. Kita juga punya keluarga di rumah yang memang butuh," ujarnya.
Menanggapi itu, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi menjanjikan insentif nakes akan diberikan paling lambat minggu depan.
"Dalam Minggu ini paling lambat minggu depan sudah cair insentif Nakes 2020 dan 2021," kata Marhaen.
Reporter : Panji LS
Editor : Rifai Abror
0 komentar:
Post a Comment