matakamera, Nganjuk – Penataan kawasan jantung kota di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur terus dilanjutkan. Salah satunya adalah pembangunan pedestrian Jalan Ahmad Yani koridor timur yang dilakukan pertengahan tahun ini, sebagai kelanjutan dari pedestrian sisi barat yang telah rampung pada 2020 lalu.
Pemkab Nganjuk melalui Dinas Perumah Rakyat, Kawasan
Permukiman dan Pertanahan (DPRKPP) Kabupaten Nganjuk sebagai leading sector pembangunannya, sengaja
memoles jalan protokol di tengah kota tersebut, sebagai upaya untuk
menjadikannya kawasan ekonomi Nganjuk (KEN).
Secara simbolis, proses pembangunan tahap II
Pedestrian Ahmad Yani ditandai dengan peletakan batu pertama atau ground breaking, oleh Plt Bupati Nganjuk
Marhaen Djumadi pada Jumat pagi (17/9/2021).
Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, Kepala DPRKPP Nganjuk Agus Frihannedy dan sejumlah pejabat berfoto usai ground breaking Pedestrian Ahmad Yani (9/12) |
Hadir mendampingi Marhaen, jajaran Forkopimda
Nganjuk, Dirjen Imigrasi dan PBHN Kemenkumham RI, perwakilan PT Telkom, dan
pimpinan PT KIM selaku pelaksana proyek.
Marhaen Djumadi mengatakan, untuk melanjutkan
pembangunan Pedestrian sisi timur jalan A Yani serta sisi-sisi lainnya yang
belum selesai, Pemkab Nganjuk menggunakan anggaran DID (Dana Insentif Daerah)
dari APBN sebesar Rp 23 miliar.
Alokasi dana tersebut diturunkan dari nilai
sebelumnya yang mencapai Rp 28 miliar pada tahun 2021 ini.
"Penurunan anggaran DID tersebut karena ada
penggunaan untuk penanganan covid-19. Tapi meski anggaran turun dipastikan
tidak akan mengurangi volume dan kualitas dari pembangunan Pedestrian di Jalan
Ahmad Yani," kata Marhaen di sela-sela ground
breaking pembangunan Pedestrian Ahmad Yani (17/9/2021).
Segmen-segmen yang akan dibangun di sekitar Pedestrian Ahmad Yani Nganjuk |
Menurutnya, pembangunan pedestrian di sepanjang Jalan Ahmad Yani merupakan salah upaya Pemkab Nganjuk menata kota, sekaligus sebagai upaya membangun kawasan ekonomi Nganjuk (KEN).
Nantinya, kata Marhaen, dengan adanya KEN akan
banyak memberi manfaat secara ekonomi untuk masyarakat Kabupaten Nganjuk.
Selain itu, lanjutnya, secara bersamaan kawasan
Alun-Alun Nganjuk juga akan diperbaiki menjadi lebih menarik. Sehingga kedua
lokasi yang saling berdekatan itu bisa dijadikan destinasi wisata baru.
Kawasan setempat juga akan dipercantik lagi dengan dibangunnya
segmen-segmen pendukung, seperti Tugu Jayastamba di perempatan Ahmad Yani,
Jembatan Ploso, hingga Slumbung Food Festival di sii timur dan barat.
Artinya, kata Marhaen, masyarakat nantinya bisa
datang dan menikmati destinasi wisata yang memanjakan di jantung kota Nganjuk.
"Kami berharap nantinya destinasi wisata di
Alun-alun dan Pedestrian di sepanjang jalan Ahmad Yani bisa menjadi ikon baru Kabupaten
Nganjuk. Sehingga, nanti Nganjuk tidak hanya dikenal dengan Sedudo tapi juga
dengan pedestriannya," ujar Marhaen Djumadi.
Agus Frihannedy, Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Nganjuk, saat menyampaikan laporan dimulainya Pembangunan Pedestrian Koridor Ahmad Yani, Jumat (17/8) |
Sementara itu, Kepala DPRKP Kabupaten Nganjuk Agus Frihanedy menambahkan, pembangunan Pedestrian di sepanjang jalan Ahmad Yani merupakan kegiatan untuk mendukung visi misi Kepala Daerah Kabupaten Nganjuk terkait pembangunan infrastruktur yang merata.
Selain itu, pembangunan Pedestrian juga untuk
mendukung Ekonomi di Kabupaten Nganjuk.
"Jadi, pembangunan Pedestrian ini diharapkan
nantinya akan memberi banyak manfaat kepada masyarakat di Kabupaten
Nganjuk," kata Agus Frihannedy.
Pedestrian di Jalan Ahmad Yani, menurut Agus,
dibangun dengan meliputi beberapa hal. Yakni revitalisasi drainase, pembangunan
trotoar jalan, peremajaan pohon, dan dibangun lima spot unggulan di sekitar pedestrian.
"Untuk pengerjaan dari proyek pedestrian itu sendiri mulai 9 September dan selesai pada 31 Desember 2021 ini. Kami optimis pengerjaan selesai tepat waktu," pungkasnya.
Reporter : Panji Lanang Satriadin
Editor : Rifai Abror
0 komentar:
Post a Comment