Menkeu Sri Mulyani dan Gubernur Khofifah dalam Rakernas Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah tahun 2021 secara virtual, Selasa (14/9) |
matakamera, KOTA SURABAYA - Provinsi Jawa Timur
menerima Penghargaan predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) lebih dari
lima kali berturut dari BPK RI yang diapresiasi Kementrian Keuangan (Menkeu) RI, atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(LKPD) Provinsi Jatim Tahun Anggaran 2020.
Sebelumnya, tepatnya di Bulan Agustus tahun 2021,
Jatim menerima opini wajar tanpa pengecualian (WTP) yang kesepuluh kalinya dari
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas laporan keuangan pemerintahan setempat
tahun anggaran 2020.
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati memberikan
Apresiasi kepada Pemprov Jatim di bawah Komando Gubernur Jatim Khofifah Indar
Parawansa bersama 26 kab/kota lainnya atas capaian WTP tersebut.
Penghargaan ini diberikan oleh Menteri Keuangan RI
Sri Mulyani Indrawati kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam
kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pemerintah tahun 2021 yang dilaksanakan secara virtual, Selasa (14/9/2021).
Ke-26 Kab/Kota tersebut yang memperoleh lima tahun
berturut-turut adalah Kab. Banyuwangi, Kab. Blitar, Kab. Bojonegoro, Kab.
Bondowoso, Kab. Gresik, Kab. Jombang, Kab. Madiun, Kab. Magetan, Kab. Malang,
Kab. Mojokerto, Kab. Ngawi, Kab. Pacitan, Kab. Pamekasan, Kab. Pasuruan, Kab.
Probolinggo, Kab. Ponorogo, Kab. Sidoarjo, Kab. Tuban, Kab. Kediri, Kab.
Lamongan, Kab. Situbondo, dan Kab. Trenggalek. Selain itu, Dan juga diraih Kota
Batu, Kota Kediri, Kota Surabaya, dan Kota Mojokerto.
Atas penghargaan yang diterima, Gubernur Jatim
Khofifah Indar Parawansa berharap seluruh jajaran Pemprov Jatim menjadikan
penghargaan tersebut sebagai semangat dalam bekerja, serta didukung dengan
komitmen tinggi untuk menjaga akuntabilitas, kerja efektif dan efisien.
"Dengan begitu, diharapkan kepercayaan
masyarakat terus meningkat dan menjadi modal dasar dalam mendukung pelaksanaan
program-program pemerintah selanjutnya," ujarnya.
Melalui tema "Bangkitkan Ekonomi, Pulihkan
Negeri, Bersama Hadapi Pandemi", orang nomor satu di Jatim itu menuturkan,
bahwa momentum ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin, utamanya dalam sektor
pemulihan ekonomi.
"Keberhasilan Jatim meraih opini WTP akan
menjadi pelecut semangat bagi Jatim untuk terus bangkit dan pulih dari situasi
krisis pandemi Covid-19," katanya.
Khofifah berharap predikat ini menambah semangat
seluruh jajaran Pemprov untuk bekerja dan melayani masyarakat lebih baik dan
sebagai pelecut meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan provinsi.
Kegiatan yang bertema “Bangkitkan Ekonomi, Pulihkan
Negeri, Bersama Hadapi Pandemi” ini, Sri Mulyani juga memberikan apresiasi
kepada seluruh daerah di Indonesia atas pencapaian daerah tersebut dalam meraih
opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang ke 5, 10 dan 15 tahun berturut-turut.
Keuangan RI Sri Mulyani mengapresiasi peran
Kementerian, Lembaga Negara, Pemerintah Daerah yang telah berupaya semaksimal
mungkin untuk terus mengedepankan akuntabilitas Laporan Keuangannya ditengah
situasi krisis saat ini.
"Terima kasih terhadap seluruh pimpinan lembaga
dan Pemda atas kerja keras menghadapi tantangan yang tidak mudah. Karena kita
tahu banyak yang kementerian dan lembaga negara di refocussing anggarannya. Ada
juga yang dapat anggaran berlipat ganda tapi menjadi garda terdepan seperti
Kemenkes, BNPB, Kemnaker (BUPM, Prakerja), Kemensos, Kemenkop UMKM," kata
Sri Mulyani.
Selain itu, Sri Mulyani menyatakan, bahwa opini WTP
untuk pemerintah juga menunjukan konsistensi pengelolaan keuangan negara
walaupun di tengah upaya pemerintah menghadapi kondisi pandemi Covid-19.
"Capaian positif tersebut menjadi bukti bahwa
sepanjang tahun 2020, pemerintah telah berupaya keras untuk memastikan peran
APBN tetap optimal sebagai instrumen fiskal yang efektif dalam merespon
berbagai dampak pandemi Covid-19 dengan tetap menjaga tujuan atau target
pembangunan nasional," paparnya.
Sri Mulyani menambahkan, pemerintah memperhatikan
perbaikan prosedur pertanggungjawaban dari waktu ke waktu. Termasuk perbaikan
dari tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK RI, yang nantinya akan menjadi dasar
dan pertimbangan dalam rangka melakukan perbaikan pengelolaan keuangan negara.
"Agar menjadi lebih baik, demi terwujudnya
kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial, serta pencapaian terbaik tujuan
pembangunan nasional," pungkasnya.
Selain 26 Kab/Kota di Jatim menerima predikat opini
WTP 5 kali berturut-turut, ada pula 2 Kota yang memperoleh penghargaan opini
WTP 10 kali berturut-turut. Kedua kota tersebut adalah Kota Malang dan Kota
Blitar.
Turut mendampingi Gubernur Jatim menerima
penghargaan WTP lima kali berturut turut diantaranya Kepala BPKAD, Kepala Bappeda
dan Kepala Biro Administrasi Pemerintahan.(*).
Panji LS/Rifai Abror
0 komentar:
Post a Comment