Gubernur Khofifah saat memimpin apel di Kantor BPBD Jatim, Senin (3/12/2022) |
"Fenomena La Nina diikuti hidrometeorologi yang berakibat timbulnya bencana banjir bandang, puting beliung, longsor dan banjir harus benar-benar diantisipasi dengan mitigasi yang komprehensif serta kordinasi yang efektif . Hingga bulan April curah hujan masih berpotensi turun sangat tinggi. Waspada dan siap-siaga," ungkap Khofifah saat memimpin Apel di Kantor BPBD Jatim, Sidoarjo, (3/1/2022).
Turut mendampingi Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Plh Sekdaprov Jatim dan seluruh jajaran Kepala OPD Pemprov Jatim.
Khofifah memberi contoh, banjir lahar dingin dari Gunung Semeru yang kembali terjadi menjadi bukti bahwa perubahan iklim dan kebencanaan berlangsung secara dinamis.
Oleh karenanya, mitigasi bencana, kewaspadaan menjadi sesuatu yang harus terus di koordinasikan kepada semua pihak agar mengantisipasi terjadinya dampak bencana yang tidak kita harapkan.
Karenanya, di awal tahun 2022 ini, Khofifah juga meminta kepada jajaran OPD di lingkungan Pemprov Jatim untuk terus bergerak merespons secara cepat apa yang menjadi kekhawatiran masyarakat. Baik jajaran di bidang perdagangan, kesehatan, pendidikan hingga semua sektor untuk bergerak mengantisipasi segala hal yang dibutuhkan masyarakat.
"Intinya adalah mitigasi, kordinasi dan solusi efektif dari semua pihak," imbuhnya.
Khusus untuk bidang pendidikan, Khofifah secara khusus meminta agar dilakukan excercise lebih detail terhadap kesiapan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Dengan capaian vaksinasi yang sudah di atas 60 persen bagi lansia dan 70 persen bagi umum. Khofifah mengungkapkan bahwa Jatim bisa segera bersiap untuk melaksanakan PTM penuh sesuai capaian vaksinasi di unit pendidikan.
"Alhamdulillah capaian vaksinasi lansia diatas 60 persen telah dicapai 29 kabupaten kota. Sementara vaksinasi diatas 70 persen telah dicapai 30 kabupaten kota. Sementara vaksinasi anak umur 6-11 tahun di atas 60 persen telah dicapai 5 kabupaten kota. Maka, segera berkoordinasi dengan gugus covid-19 di semua kabupaten/kota terkait dimulainya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) segera dilakukan disertai penerapan protokol kesehatan dengan ketat," tuturnya.
"Tolong segera di-excercise, untuk menentukan prosentase berapa persen siswa bisa masuk dalam satu rombongan belajar, berapa jam pelajaran per hari dan berapa kali dalam satu minggu. Semua harus didetailkan," imbuhnya.
Panji LS/Rif
0 komentar:
Post a Comment