Ilustrasi uang bansos sembako/foto KTP Lainem, lansia Desa Macanan yang meninggal saat mengambil uang bansos di balai desanya, Jumat (4/3/2022) |
Lainem, 79, salah satu KPM yang juga warga desa setempat meninggal dunia secara mendadak, saat sedang menunggu giliran menerima uang bansos di balai desa setempat.
Menurut informasi yang dihimpun matakamera.net Lainem yang seorang wanita lansia awalnya datang didampingi Mitun, 45, anaknya saat datang ke balai desa setempat.
Dalam pernyataan tertulisnya, Mitun menyebut kedatangannya bersama Lainem untuk mengambil uang bansos sembako, yang disalurkan oleh PT Pos Indonesia. Adapun nilainya Rp 600 ribu untuk bulan Januari, Februari dan Maret 2022.
Menurut Mitun, saat menunggu panggilan untuk menerima uang, dengan situasi antrian yang tidak ramai, ibunya tiba-tiba pingsan hingga kemudian dinyatakan meninggal dunia.
Ia juga menyebut bahwa Lainem sebelumnya memiliki riwayat penyakit, ditambah kondisinya yang memang sudah lansia.
Pihak kepolisian mendatangi lokasi kejadian dan melakukan penyelidikan. Namun hingga berita ini ditulis, pihak Polsek Loceret maupun Polres Nganjuk belum memberikan keterangan secara resmi terkait insiden meninggalkan lansia tersebut.
Kepala Desa (Kades) Macanan Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk, Mohammad Soib membenarkan peristiwa meninggalnya KPM lansia tersebut saat pencairan bansos di desanya.
"Iya benar, tadi salah satu warga penerima manfaat BNPT meninggal dunia saat mengantre bersama warga yang lain, ungkap Mohammad Soib, Jumat (4/3/2022).
"Iya benar, tadi salah satu warga penerima manfaat BNPT meninggal dunia saat mengantre bersama warga yang lain, ungkap Mohammad Soib, Jumat (4/3/2022).
Camat Loceret Nur Binti, dalam keterangan tertulisnya yang dilihat media ini di grup WA BPNT 2022, menyebut bahwa almarhumah (Lainem) sudah sering sakit mumet-mumet (pusing). Pada saat mengambil uang masih normal. Namun ketika kembali ke tempat duduk, Lainem tiba-tiba pingsan hingga kemudian dinyatakan meninggal dunia.
Terpisah, aktivitas LKHP Nganjuk Hamid Effendi menduga, ada kelalaian yang dilakukan pelaksana pencairan bansos sembako di Balai Desa Macanan.
Menurut Hamid, PT Pos Indonesia sebagai pelaksana program sebenarnya sudah memiliki juklak, di mana KPM tidak harus datang atau dikumpulkan ke tempat tertentu.
"Ini disayangkan. Karena sebenarnya sesuai juklak bisa dengan metode pengantaran ke rumah KPM. Terutama untuk KPM lansia, yang sakit, atau untuk menerapkan protokol kesehatan menghindari kerumunan," tukas Hamid.
Rif/Nji
0 komentar:
Post a Comment