Hari kedua Penyusunan Masterplan Smart City Kabupaten Nganjuk dihadiri Plt Bupati Marhaen Djumadi, didampingi Kadiskominfo Slamet Basuki, Rabu (15/6/2022) |
Kali ini, bimtek yang digelar oleh Pemkab Nganjuk melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) tersebut dihadiri langsung oleh Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi.
Selain itu, bimtek juga kembali diisi oleh pemaparan materi dari Tenaga Ahli Kementerian Kominfo RI, Farid Subhan.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Nganjuk Slamet Basuki mengatakan, kegiatan Bimtek menuju Smart City tersebut pada intinya untuk menyusun program dan kegiatan Smart City yang masuk dalam program unggulan.
Di mana fokusnya ada dua, yakni perbaikan manajemen pemerintahan yang lebih efektif dengan menggunakan sistem informasi, dan yang paling penting yakni pelayanan publik serta pembangunan di bidang ekonomi.
"Untuk itulah dalam penyusunan Masterplan Smart City ini harus betul-betul direncanakan dengan prioritas program unggulan yang efektif digunakan pada 2023 mendatang," ucap Slambas, sapaan Slamet Basuki.
Lebih lanjut dijelaskan Slambas, penyusunan Masterplan Smart City dilakukan oleh masing-masing OPD sesuai dengan enam dimensi smart city. Di mana ketika sudah ketemu Masterplan dari setiap OPD maka akan dimasukkan dalam perencanaan kinerja (Renja) masing-masing OPD dan juga dimasukkan dalam APBD tahun 2023.
Sebenarnya, menurut Slambas, substansi dari pemikiran Smart City sendiri sudah berjalan sejak tahun 2018 hingga 2022 dalam beberapa item di Kabupaten Nganjuk.
Di antaranya layanan Aministrasi Kependudukan (Adminduk) yang sudah menggunakan layanan Aplikasi Sedudo, hanya saja nanti akan dikemas dalam program Smart City secara nasional sehingga menjadi lebih luas.
Di samping itu, ungkap Slamet, dari enam dimensi Smart City itu yang salah satunya fokus lingkungan hidup di Kabupaten Nganjuk sudah berjalan. Yakni salah satunya pengelolaan sampah melalui Bank Sampah.
Di mana sebenarnya tanpa disadari pola pengelolaan tersebut sudah masuk dalam program inovasi cerdas yakni Bank Sampah.
Dan itu masuk dalam Program Smart City untuk berpikir secara cerdas mengelola sampah supaya problem sampah teratasi melalui Bank Sampah. Di mana sampah diolah menjadi produk yang berguna dan sebagainya.
"Itu masuk dalam perilaku yang smart, dan tidak harus berupa sistem aplikasi atau informasi. Titik tekan berpikir dan berperilaku secara smart atau bijak mengatasi masalah, baik masalah di manajemen pemerintahan Internal maupun masalah-masalah pelayanan publik dan itu namanya smart city," tukas Slamet.
Sementara itu, Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi berharap, agar penerapan Smart City tidak berhenti sebatas konsep. Melainkan harus di-break down atau dijabarkan turunannya secara lebih konkret.
"Karena itu ada namanya Smart Branding. Harus ada merk yang melekat dan dikenal luas sebagai unggulan Kabupaten Nganjuk," pungkas Kang Marhaen, sapaan Marhaen Djumadi.
Rif/ads/Nji
0 komentar:
Post a Comment