 |
| Diskusi panel digelar Kejari Nganjuk di Aula MAN 2 Nganjuk pada Kamis (28/7/2022) |
Diskusi digelar pada Kamis (28/7/2022) di Aula Gedung Pusat Pembelajaran Terpadu Sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Jalan Letjen Suprapto No. 221 Jatirejo Kecamatan/Kabupaten Nganjuk. Di mana, kegiatan tersebut merupakan rangkaian dalam Rangka Memperingati Hari Bhakti Adhyaksa ke-62 Tahun 2022.
Hadir dalam diskusi Kepala Kejari Nganjuk Nophy Tennophero Suoth, didampingi Kasi Intelijen Dicky Andi Firmansyah. Hadir pula jajaran Forkopimda antara lain Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, Kapolres Nganjuk Boy Jeckson Situmorang, Dandim 0810 Nganjuk Letkol Inf Tri Joko Purnomo, dan Ketua Pengadilan Negeri Nganjuk Chitta Cahyaningtyas.
Lalu, Kepala Kementerian Agama Nganjuk Mohammad Afif Fauzi, Kepala Dinas Pendidikan Kab. Nganjuk Sopingi, Kepala Cabang Dinas Provinsi Jawa Timur Wilayah Nganjuk Edi Sukarno, Pengurus Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) se-Kabupaten Nganjuk serta Ketua Osis SMP, MTS, MA, SMA, SMK Negeri/Swasta se-Kabupaten Nganjuk .
"Peserta diskusi seluruhnya dari kalangan pelajar setingkat SMA dan SMP sebanyak 216 siswa. Rinciannya, peserta yang hadir dari MA sebanyak 25 siswa, SMA sebanyak 22 siswa, SMK sebanyak 40 siswa, SMP sebanyak 72 siswa dan MTS 57 siswa," terang Kasi Intelijen Kejari Nganjuk Dicky Andi Firmansyah selaku Ketua Panitia.
Sebelum diskusi panel dimulai, Nophy berkesempatan memberikan cideramata kepada para narasumber yang hadir dalam kegiatan tersebut. Diskusi kemudian berlangsung dengan dipandu oleh moderator Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk Sopingi.
Para peserta yang merupakan ketua OSIS terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Selain itu di bagikan Souvenir kepada peserta yang aktif bertanya dan menjawab pertanyaan.
Lebih lanjut Dicky Andi Firmansyah menyampaikan, dengan adanya diskusi ini diharapkan para siswa dapat memahami sekaligus mengaplikasikan bagaimana mencegah radikalisme dan intoleransi yang akhir-akhir ini marak di kalangan masyarakat khususnya para pelajar.
"Dikarenakan para pelajar merupakan sasaran empuk untuk tumbuh dan berkembang paham radikalisme dan intoleransi karena kelomok pelajar merupakan penggemar dan pemakai sosial media (Facebook, Instagram, Twitter, Whatsapp, Telegram) karena social media saat ini menjadi alat komunikasi penguasa dunia yang artinya siapa yang menguasai social media akan menguasai dunia," urai Dicky.
Dalam sambutannya Kepala Kejari Nganjuk Nophy Tennophero Suoth mengatakan, ia merasa kaget ketika mendapat berita terkait hasil survey yang mencatat bahwa sebanyak 37% pelajar di Provinsi Jawa Timur tepapar radikalisme. Ia merujuk pernyataan Kepala bidang Integrasi Bangsa Kesbangpol Jawa Timur pada bulan Juni 2022. Adapun paparan Radikalisme melalui Media Sosial dan juga disebabkan dari Lingkungan sekitar, serta kondisi ekonomi.
Maka Kepala Dinas Pendidikan dan Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur mengadakan diskusi terkait hal ini. Dan ini juga menjadi perhatian kita bersama. Harapannya agar kita bisa mendapatkan upaya bagaimana menanggulangi pencegahan para pelajar yang terpapar radikalisme dan intoleransi di Kabupaten Nganjuk," terang Nophy.
Menurutnya, penyebaran radikalisme yang meningkat dapat menimbulkan perilaku yang membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, pihaknya bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur di Nganjuk, dan Kementerian Agama serta MKKS se-Kab. Nganjuk mengadakan acara Diskusi Panel terkait Radikalisme dan Intoleransi.
"Saya juga menyampaikan penghargaan kepada Plt.Bupati Ngajuk, Kapolres, Dandim, Ketua Pengadilan Negeri Kabupaten Nganjuk seluruh pihak yang membantu suksesnya acara ini. Semoga dalam peringatan Hari Bhakti Adhyaksa Ke – 62 Tahun 2022 ini akan membawa manfaat khususnya untuk masyarakat kab. Nganjuk untuk mewujudkan Kab. Nganjuk Nyawiji Guyub Rukun Sae Jaya Abadi dapat terwujud," tukasnya.
Untuk diketahui, kegiatan Diskusi Panel tersebut disiarkan secara live streaming melalui Youtube Kejari Nganjuk.
Rif/Nji
0 komentar:
Post a Comment