matakamera, Bojonegoro - Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Purwosari sebagai SMK Pusat Unggulan (PK) di Kabupaten Bojonegoro, menggelar Workshop Pendampingan Implementasi Pembelajaran (PIP) SMK PK, pada Kamis dan Jumat, 22-23 September 2022.
Untuk diketahui, SMK PK merupakan salah satu program prioritas dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud RI. Di mana, tujuannya untuk mewujudkan pengembangan SMK dengan program keahlian tertentu. Sehingga, terdapat peningkatan kualitas dan kinerja.
Adapun Workshop di SMKN Purwosari diikuti oleh para guru dari 11 SMK se-Kabupaten Bojonegoro dengan spesialisasi bidang otomotif dan elektronika.
Di hari kedua, Jumat (23/9/2022), hadir sebagai narasumber Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdisdik) Jatim di Bojonegoro, Adi Prayitno S.Pd, MM.
Para peserta workshop dari 11 SMK se-Kabupaten Bojonegoro menyimak pemaparan dari Kacabdisdik Adi Prayitno |
Tampak pula Kepala SMKN Purwosari Roedi Agus Setiyoono S.Pd, M.MPd, dan delegasi dari SMK-SMK se-Kabupaten Bojonegoro. Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari perguruan tinggi pendamping hingga mitra Industri dan Dunia Kerja (Iduka).
Kacabdisdik Jatim di Bojonegoro Adi Prayitno menyambut baik pelaksanaan workshop yang digelar SMKN 1 Pusat Keunggulan Purwosari ini. Di mana, hal ini menjadi upaya sekolah-sekolah menengah kejuruan di Bojonegoro dalam menerapkan Kurikulum Merdeka, dengan SMKN 1 Purwosari sebagai pilot project-nya.
Melalui kegiatan workshop ini, kata Adi, diharapkan kepala sekolah dan para guru lebih bersungguh-sungguh mengemban tugas yang dipercayakan. Salah satunya mendorong profil pelajar Pancasila.
"Anak-anak didik benar-benar didampingi untuk memiliki keahlian sesuai jurusan yang diampu. Di mana semua itu bergantung kepada guru. Semakin gurunya kreatif, inovatif dan bersungguh-sungguh, maka siswa akan mengikuti teladan dari sang guru tersebut," ujar Adi Prayitno.
Khusus untuk SMKN Purwosari, yang telah ditunjuk sebagai SMK PK di Kabupaten Bojonegoro, Adi berpesan kepala kepala sekolah dan jajarannya agar tidak menyia-nyaikan kepercayaan yang diberikan oleh Kemendikbud RI tersebut.
"SMK PK saat ini wajib menerapkan Kurikulum Merdeka dan diharapkan membawa imbas ke SMK-SMK lainnya di Kabupaten Bojonegoro," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala SMK Purwosari Roedi Agus Setiyoono menambahkan, workshop implementasi pembelajaran SMK PK ini bertujuan untuk membekali para guru dalam menerapkan kurikulum baru sampai ke tahap pemadanan dukungan.
"Pemadanan di sini yakni satu sekolah minimal memiliki satu 'orangtua' asuh dari dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Jadi yang magang siswa di situ, guru juga di situ, sehingga siswa kalau sudah mahir bisa langsung bekerja di sana," ujar Roedi.
SMKN Purwosari sendiri, lanjut Roedi, saat ini telah memberangkatkan enam siswa dan empat guru, dari dua jurusan berbeda, untuk magang di PT Bambang Djaja, perusahaan produsen trafo dan daya di Kota Surabaya.
"Nantinya jika memang anak-anak dinilai mampu, PT Bambang Djaja juga akan menyediakan bantuan bahan-bahan, sehingga nanti bisa bekerjasama menciptakan sebuah produk untuk perusahaan tersebut," imbuh Roedi.
Menurutnya, penerapan kurikulum baru di SMKN Purwosari saat ini dimulai dari jurusan rekayasa perangkat lunak (RPL). Namun nantinya akan diimbaskan ke seluruh jurusan yang dimiliki.
"Alhamdulilah saat ini dari enam jurusan yang ada di SMK Purwosari, saat ini masing-masing telah memiliki 'orangtua' asuh dari DUDI," tukas Roedi.
Rif/Nji
0 komentar:
Post a Comment