Lakon ketoprak "New Ande-Ande Lumut" yang diperankan oleh para guru dan kepala sekolah TK SD se-Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Selasa malam (30/8/2022) |
Lestarikan Seni Tradisional dalam Momentum Peringatan HUT ke-77 RI
matakamera, Nganjuk - Untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan RI, Korwil TK-SD Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk melakukan kegiatan yang unik dan istimewa.
Dimotori oleh para kepala sekolah dan guru TK-SD kecamatan setempat, mereka menampilkan pertunjukan seni ketoprak dengan lakon "New Ande-Ande Lumut", di Pendopo Kecamatan Rejoso, Selasa malam (30/8/2022) lalu.
Disebut unik, karena para pemain atau pemeran tokoh dalam cerita legenda tersebut adalah para kepala sekolah dan guru itu sendiri. Mereka yang sehari-hari berkutat dengan aktivitas belajar-mengajar di sekolah, kali ini mendadak menjadi seniman panggung.
"Alhamdulillah meskipun dengan persiapan latihan yang singkat, kami bisa menampilkan pertunjukan ketoprak ini dengan lancar," ujar Korwil TK-SD Rejoso Samawati M.Pd, yang ikut bermain memerankan tokoh Klenthing Abang.
Pernyataan Samawati bukan isapan jempol belaka. Para penonton dan tamu undangan dari Forkopimcam Rejoso tampak benar-benar terhibur dan takjub dengan bakat tersembunyi para kepala sekolah tersebut.
Selain Samawati, beberapa tokoh lainnya yang diperankan oleh para kepala sekolah itu antara lain Klenting Biru yang diperankan Sunari S.Pd Kepala TK Musirkidul, lalu Klenting Hijau yang diperankan Supariani S.Pd, Kepala SDN Talang, hingga Ande-Ande Lumut yang diperankan M. Fatkhul Amin S.Pd, guru SDN Ngangkatan.
Ada pula karakter Klenthing Kuning yang diperankan Erpin Ita Siskawati M.Pd, Kepala Sekolah SDN 1 Mungkung dan tokoh Klenthing Ganyong diperankan Parjo guru mata pelajaran SBK SDN 2 Ngadiboyo. Adapun sutradara pertunjukan adalah Sumarno S.Pd Kepala SDN 2 Ngadiboyo.
Selain itu, ada juga tokoh Yuyu Kangkang yang diperankan oleh Jasmaji S.Pd, Kepala SDN 2 Sambikerep, tokoh Rondho Dadapan diperankan Sudarwati S.Pd Kepala SDN 3 Ngadiboyo, tokoh Rondho Klething diperankan Siti Kapsoh S.Pd Kepala SDN 1 Puhkerep, serta tokoh Bejo diperankan Leliyanto S.Pd guru SDN Tritik.
"Kami ingin menunjukkan bahwa para guru dan kepala sekolah bisa memberi contoh langsung dalam upaya pelestarian seni budaya tradisional. Pas sekali momentumnya dengan hari kemerdekaan ke-77 RI," imbuh Samawati.
Sumarno, sutradara ketoprak tersebut mengatakan, pemilihan judul lakon "New Ande-Ande Lumut" karena ia sedikit memberi variasi baru di dalam cerita rakyat yang sudah melegenda tersebut.
"Ada tambahan variasi yang tidak ada di pakem lama. Ini hanya sebagai pemanis tetapi tidak mengurangi esensi cerita yang sebenarnya," urai Sumarno.
Camat Rejoso Johansyah Setiawan yang menonton langsung pertunjukan ketoprak tersebut mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Korwil TK-SD Rejoso. Menurutnya, pertunjukan ini tak hanya menjadi contoh upaya pelestarian seni budaya warisan leluhur, tetapi juga memberikan hiburan bagi masyarakat.
“Kami sangat berbangga hati. Semoga bisa menjadi inspirasi di kecamatan dan daerah lainnya. Ini adalah upaya nyata nguri-uri kesenian tradisional oleh bapak ibu guru dan kepala sekolah di Kecamatan Rejoso,” ujar Johansyah.
matakamera, Nganjuk - Untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan RI, Korwil TK-SD Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk melakukan kegiatan yang unik dan istimewa.
Dimotori oleh para kepala sekolah dan guru TK-SD kecamatan setempat, mereka menampilkan pertunjukan seni ketoprak dengan lakon "New Ande-Ande Lumut", di Pendopo Kecamatan Rejoso, Selasa malam (30/8/2022) lalu.
Disebut unik, karena para pemain atau pemeran tokoh dalam cerita legenda tersebut adalah para kepala sekolah dan guru itu sendiri. Mereka yang sehari-hari berkutat dengan aktivitas belajar-mengajar di sekolah, kali ini mendadak menjadi seniman panggung.
"Alhamdulillah meskipun dengan persiapan latihan yang singkat, kami bisa menampilkan pertunjukan ketoprak ini dengan lancar," ujar Korwil TK-SD Rejoso Samawati M.Pd, yang ikut bermain memerankan tokoh Klenthing Abang.
Para guru dan kepala sekolah ini tampak totalitas saat bermain ketoprak, layaknya seniman tulen |
Pernyataan Samawati bukan isapan jempol belaka. Para penonton dan tamu undangan dari Forkopimcam Rejoso tampak benar-benar terhibur dan takjub dengan bakat tersembunyi para kepala sekolah tersebut.
Selain Samawati, beberapa tokoh lainnya yang diperankan oleh para kepala sekolah itu antara lain Klenting Biru yang diperankan Sunari S.Pd Kepala TK Musirkidul, lalu Klenting Hijau yang diperankan Supariani S.Pd, Kepala SDN Talang, hingga Ande-Ande Lumut yang diperankan M. Fatkhul Amin S.Pd, guru SDN Ngangkatan.
Ada pula karakter Klenthing Kuning yang diperankan Erpin Ita Siskawati M.Pd, Kepala Sekolah SDN 1 Mungkung dan tokoh Klenthing Ganyong diperankan Parjo guru mata pelajaran SBK SDN 2 Ngadiboyo. Adapun sutradara pertunjukan adalah Sumarno S.Pd Kepala SDN 2 Ngadiboyo.
Selain itu, ada juga tokoh Yuyu Kangkang yang diperankan oleh Jasmaji S.Pd, Kepala SDN 2 Sambikerep, tokoh Rondho Dadapan diperankan Sudarwati S.Pd Kepala SDN 3 Ngadiboyo, tokoh Rondho Klething diperankan Siti Kapsoh S.Pd Kepala SDN 1 Puhkerep, serta tokoh Bejo diperankan Leliyanto S.Pd guru SDN Tritik.
"Kami ingin menunjukkan bahwa para guru dan kepala sekolah bisa memberi contoh langsung dalam upaya pelestarian seni budaya tradisional. Pas sekali momentumnya dengan hari kemerdekaan ke-77 RI," imbuh Samawati.
Sumarno, sutradara ketoprak tersebut mengatakan, pemilihan judul lakon "New Ande-Ande Lumut" karena ia sedikit memberi variasi baru di dalam cerita rakyat yang sudah melegenda tersebut.
"Ada tambahan variasi yang tidak ada di pakem lama. Ini hanya sebagai pemanis tetapi tidak mengurangi esensi cerita yang sebenarnya," urai Sumarno.
Seluruh pemain ketoprak "New Ande Ande Lumut" foto bersama di sela-sela penampilan mereka di Pendopo Kecamatan Rejoso |
Camat Rejoso Johansyah Setiawan yang menonton langsung pertunjukan ketoprak tersebut mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Korwil TK-SD Rejoso. Menurutnya, pertunjukan ini tak hanya menjadi contoh upaya pelestarian seni budaya warisan leluhur, tetapi juga memberikan hiburan bagi masyarakat.
“Kami sangat berbangga hati. Semoga bisa menjadi inspirasi di kecamatan dan daerah lainnya. Ini adalah upaya nyata nguri-uri kesenian tradisional oleh bapak ibu guru dan kepala sekolah di Kecamatan Rejoso,” ujar Johansyah.
Rif/Nji
0 komentar:
Post a Comment