Komisi III DPRD Nganjuk yang membidangi infrastruktur melakukan sidak ke lokasi proyek Jembatan Desa Klurahan, Ngronggot, Jumat (28/10/2022) |
matakamera, Nganjuk - Proyek pembangunan/pelebaran jembatan Desa Kelurahan, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk berjalan sangat lambat. Bahkan, pekerjaannya divonis molor dan tak bisa selesai sesuai deadline.
Hal itu dipastikan oleh Ketua Komisi III DPRD Nganjuk Marianto, saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi proyek pada Jumat siang (28/10/2022), bersama Anggota Komisi III Aria Tri Putra Tya.
"Ndak bisa selesai ini (sesuai jadwal). Ini ndak bisa selesai. Ini nanti dari Dinas PUPR pasti akan mengeluarkan surat peringatan. Kalau rekanan sanggup melaksanakan (konsekuensinya), maka akan menanggung biaya denda (keterlambatan) per hari," ujar Legislator PDIP tersebut.
Mariyanto geram setelah melihat sendiri di lokasi, bahwa proses pekerjaan fisik jembatan masih jauh dari target. Bahkan, besi-besi untuk badan jembatan pun belum didatangkan. Padahal, sesuai deadline, seharusnya pekerjaan tuntas seluruhnya pada 14 November 2022.
Untuk diketahui, proyek Dinas PUPR Nganjuk yang bersumber dari dana APBD 2022 tersebut bernilai Rp. 824.852.000. Adapun rekanan yang terpilih untuk mengerjakannya adalah CV Putra Pratama Mulia Nganjuk.
Proyek tersebut memiliki jangka waktu kerja selama 120 hari, sejak dimulai pada 14 Juli 2022 lalu. Artinya, saat ini hanya tersisa waktu sekitar dua pekan.
"Dari hasil pengamatan dan keterangan dari pekerja, yang digarap baru sekitar 60 persenan. Ini jelas molor," imbuh Marianto.
Lebih lanjut, Marianto juga menyoroti keterangan terdahulu dari Abdul Hafidz, pelaksana lapangan proyek tersebut, pada Kamis (27/10/2022), yang mengaku dananya untuk membeli bahan baku belum tersedia sehingga pekerjaan terlambat.
"Namanya kontraktor itu seharusnya sudah persiapan dulu. Namanya termin perencanaan harus ada. Termin sekian, uangnya sekian untuk apa saja. Kalau sampai uangnya habis berarti kan kesiapannya ndak ada," tutur Marianto.
Kepada wartawan, Jumat (28/10/2022) Abdul Hafidz menyebut bahwa pimpinan atau direktur CV Putra Pratama Mulia, rekanan yang mengerjakan proyek tersebut bernama Joko Siswanto, asal Jalan Mastrip Nganjuk.
Di laman LPSE Nganjuk, CV Putra Pratama Mulia selaku pemenang lelang proyek beralamat di Dusun Bulu, Desa Putren, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk.
Sementara itu, sosok Joko Siswanto sendiri selain berprofesi sebagai kontraktor atau pemborong, saat ini ternyata juga sedang sibuk dengan kegiatan politik. Tepatnya ia menjadi Calon Kepala Desa Putren Pengganti Antar Waktu (PAW).
Informasi tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Puguh Harnoto. Dalam keterangannya Jumat (28/10/2022), Puguh menyebut Joko Siswanto menjadi salah satu Cakades PAW Desa Putren, dari tiga orang calon.
"Benar yang bersangkutan (Joko Siswanto) terdaftar sebagai calon kades PAW di Desa Putren. Pelaksanaan pemungutan suaranya besok Sabtu tanggal 29 Oktober 2022, bersamaan dengan 10 desa lainnya di Kabupaten Nganjuk," terang Puguh Harnoto.
Rif/Nji
0 komentar:
Post a Comment