Ita Triwibawati (Bunda Ita), Bacaleg DPR RI Dapil VIII Jatim dari Partai Nasdem, saat berada di rumah keluarga Choirul, ABK asal Kecamatan Tanjunganom, Sabtu (5/11/2022) |
Usai mendatangi sejumlah rumah ABK di Kecamatan Sawahan beberapa waktu lalu, kali ini Bunda Ita, sapaan akrab Ita Triwibawati, giliran mendatangi rumah-rumah ABK di Kecamatan Tanjunganom.
Didampingi Relawan "Teman Bunda Ita", pada Sabtu (5/11/2022), kehadiran Bunda Ita langsung disambut senyum semringah anak-anak tersebut, begitu juga dengan para orangtua dan keluarga mereka.
Bunda Ita saat menggendong Adik Anton, anak berkebutuhan khusus asal Kecamatan Tanjunganom (5/11/2022) |
Salah satunya adalah keluarga Ibu Painem, di Desa Sumberkepuh. Wanita parobaya ini memiliki tiga orang anak, masing-masing berusia 5 tahun, 7 tahun, dan yang paling sulung, bernama Muhammad Choirul Rozikin, 16 tahun.
Remaja laki-laki itu merupakan ABK. Sehari-hari ia beraktivitas di rumah hanya dengan menggunakan kedua kakinya. Choirul awalnya tampak malu-malu ketika didekati Bunda Ita. Namun, ia kemudian tersenyum dan menampakkan gurat wajah bahagia.
"Sekarang sudah tidak sekolah. Dulu sempat sampai kelas 5 SD tapi keluar tidak tamat," ujar Painem, ibunda dari Choirul.
Nico Alif, 16, tampak tersenyum semringah saat diajak berinteraksi dan bercanda oleh Bunda Ita (5/11/2022) |
Kepada Ibu Painem, Bunda Ita kemudian menyerahkan bantuan berupa makanan suplemen, pakaian hingga bantuan biaya untuk perawatan Choirul sehari-hari.
"Matur suwun Bunda Ita," ucap Painem terharu.
Usai mengunjungi Choirul, Bunda Ita juga mendatangi tiga lokasi lainnya di wilayah Kecamatan Tanjunganom, di mana terdapat ABK yang membutuhkan perhatian. Di antaranya Nico Alif, remaja 16 tahun di Desa Kampungbaru, Anton, 8 tahun, dan seorang pemuda bernama Slamet Ariska, 30 tahun, asal Desa Sidoharjo.
Bunda Ita saat menyerahkan paket bantuan untuk Slamet Ariska, 30, pemuda berkebutuhan khusus asal Kecamatan Tanjunganom |
Sama dengan lokasi-lokasi sebelumnya, Bunda Ita dengan cekatan menunjukkan pengalaman merawat anak berkebutuhan khusus. Tak lupa, ia juga memberikan saran dan motivasi kepada orangtua atau pendamping yang sehari-hari merawat mereka.
"Untuk merawat anak-anak berkebutuhan khusus memang harus sabar, telaten dan disiplin. Terutama disiplin dalam melatih otot-otot tangan dan kaki agar bisa beradaptasi" ujar Bunda Ita sambil menggendong Anton, salah satu ABK berusia 8 tahun.
"Gerakan #cintakITA ini saya persembahkan khusus untuk anak-anak ABK maupun anak-anak dari keluarga kurang mampu di Kabupaten Nganjuk, dan akan terus dilakukan dua minggu sekali," ujar Bunda Ita.
Kedekatan Bunda Ita dengan anak-anak memang sudah terbentuk sejak lama. Antara lain karena Bunda Ita juga merawat sendiri ABK di rumahnya. Selain itu, ia juga telah berpengalaman melakukan gerakan-gerakan atau program untuk anak bayi, balita, ibu hamil hingga lansia ketika menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak PKK selama dua periode. Yakni sejak 2008 sampai 2017.
Untuk diketahui, gerakan #cintakITA memiliki makna keterlibatan kita (saya, anda dan kita semua) secara bersama-sama, untuk bahu-membantu membangkitkan asa atau harapan anak-anak berkebutuhan khusus dan keluarganya. Tujuannya agar bisa mendapatkan masa depan yang lebih baik.
Rif/Nji
0 komentar:
Post a Comment